Kilas Balik
Sosok Polisi 'Andalan' Paspampres Saat Presiden Soekarno Marah Besar, Buat Sang Proklamator Tak Tega
Sosok polisi ini pernah menjadi andalan para paspampres di era Presiden Soekarno.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Artikel ini pernah tayang di TribunJambi.

Tak Terekspos, Sosok Wanita yang Menolak Cinta Soekarno, Sang Putri Keraton yang Ogah Dipoligami
Namanya mungkin tak terlalu familiar di telinga masyarakat Indonesia.
Meski ternyata, semangat dan pandangan hidup dari sosok putri keraton ini sangat menginspirasi untuk setiap generasi.
Bahkan hingga Gusti Noeroel meninggal dunia, semangatnya tetap bisa diadaptasi untuk perempuan generasi sekarang.
Gusti Noeroel adalah anak tunggal putra adipati Keraton Jawa Kota Solo, Praja Mangkunagaran, KGPAA Mangkoenagoro VII, dari permaisurinya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer.
Namun, Gusti Noeroel bukanlah putri keraton biasa.
• Profil Singkat Syandria Kameron, Cicit Soekarno yang Curi Perhatian saat Bersalaman dengan Jokowi
Kisahnya pun ada di museum Ullen Sentalu di Yogyakarta.
Foto-foto dan cerita tentang Gusti Noeroel yang dipaparkan dan dipampangkan memang sangat mengesankan.
Di usia 15 tahun, ia sudah terbang ke Belanda untuk menari di acara pernikahan anak Ratu Wilhelmina.
Dari situ, pemberitaan tentang dirinya pun mulai dilirik oleh media massa internasional.
• Kehidupan Soeharto Saat Tak Jadi Presiden, Cara Ajudan Mengawal Terasa Aneh, Sang Ajudan Pun Malu

Dilansir NOVA pada 15 November 2015 lalu, ia adalah sosok perempuan yang memiliki paras sangat rupawan, modis dalam berpakaian serta berani bereksperimen, dan yang tak kalah mengagumkan adalah ia berpikiran sangat bijaksana dan modern.
Bagaimana tidak, perempuan di era tersebut bisa disebut sulit mendapatkan jodoh ketika di usia 20 tahun belum juga menikah.
Namun, ia memilih untuk tetap pada pendiriannya, yaitu belum menikah.
Bukan karena tak ada pria yang hendak meminangnya.