Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ribuan Pemberontak Kongo Ketakutan, Kopassus Buat Mereka Gemetar Bermodalkan Kain dan Bau Bawang

Kesuksesan misi kopassus kala itu menunjukkan kalau Kopassus tak hanya ahli dalam bertempur, tapi juga ahli dalam mengatur strategi.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
TribunJatim.com
Ilustrasi Personel TNI AD 

Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.

Sosok Misterius Kirimi Soeharto Patung Sebelum G30S/PKI Pecah, Bu Tien Dibawa ke Tempat Rahasia

Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.

30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo dengan membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.

Baku tembak yang cukup sengit membuat sejumlah pasukan Garuda III mengalami cedera ringan.

Menjelang subuh, para pemberontak pun mengehentikan serangannya.

Namun, pasukan Garuda III justru tak tinggal diam, 30 anggota Kopassus pun diturunkan menjadi tim paling depan.

Kopassus
Kopassus (Intisari)

Pagi hari, 30 anggota Kopassus ini memulai perjalanan menuju lembah mematikan, disebut 'no man's land' atau kawasan tak bertuan di atas kekuasaan pemberontak.

30 anggota Kopassus ini menyamar menjadi warga Kongo dengan membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.

Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah tanpa adanya baku tembak.

Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya dengan strategi cerdik prajurit Kopassus itu.

Kehebatan prajurit Kopassus di kancah internasional juga sempat dikisahkan saat KTT ASEAN ke-13 tahun 1987.

Saat itu pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan TNI untuk turut mengamankan konferensi tersebut, bahkan Kopassus sampai menyamar sebagai paspampres Filipina.

Ada yang Mati Aku Tanggung Jawab, Ucap Komandan Kopassus Lawan Komunis, Perwira Remaja Diturunkan

Sepanjang tahun 1980-1987an negara Filipina tengah dirundung konflik hebat.

Saat itu, banyak kudeta dan pemberontak separatis yang mengancam pemerintahan Filipina

Masih di tahun yang sama, Filipina malah kena giliran menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-3.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved