Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Situs Watesari di Balongbendo Sidoarjo Didaftarkan ke Disbudpar, Temuan Diduga Peninggalan Majapahit

Situs Watesari yang terletak di Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo akhirnya didaftarkan ke Disbudpar.

TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Kepala BPCB Jatim, Andi Muhammad Said saat mendaftarkan Situs Watesari kepada Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, Kamis (25/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Situs Watesari yang terletak di Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo akhirnya didaftarkan ke Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo.

Pendaftaran tersebut dilakukan karena situs telah dinyatakan memenuhi kriteria sebagai cagar budaya berdasarkan UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Selanjutnya tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim akan kembali melakukan ekskavasi.

Kepala BPCB Jatim, Andi Muhammad Said mengatakan, setelah ditetapkan dan didaftarkan, nantinya situs tersebut dapat dikelola oleh warga.

Situs Tumpukan Batu Bata dan Sumur Kuno di Sidoarjo Diekskavasi, Diduga Peninggalan Majapahit

"Ke depannya situs tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga dan dijadikan sebagai wisata purbakala di kawasan Balong Bendo, Sidoarjo. Namun perlu diingat pemanfaatan yang dilakukan harus benar dan berwawasan pelestarian sehingga tidak hancur cagar budaya tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (25/7/2019).

Ia memperkirakan situs tersebut berasal dari masa kerajaan Majapahit akhir.

"Kalau dilihat dari berbagai temuannya mengarah ke masa tersebut. Tapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut," tambahnya.

Temuan Menarik, Candi Patakan Lebih Tua Dari Situs Sekaran Malang - Jombang

Sementara itu, arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, secara umum situs tersebut berada di area lahan persawahan dan berada di dekat Punden Mbah Sukirman.

"Hasil dari ekskavasi yaitu kita menemukan temuan berupa tembikar dan porselen yang berbentuk mangkuk, kendi, vas, dan tempayan. Dan fragmen tersebut berasal dari masa Dinasti Ming yaitu abad 14 - 17 Masehi dan Vietnam dari masa 14 - 15 Masehi yang serupa dengan temuan di Situs Trowulan," terangnya.

Ia juga menjelaskan struktur pondasi situs tersebut berbentuk persegi dengan ukuran panjang 18 meter,  lebar 7 meter dan menghadap ke arah timur.

Selain itu dari hasil ekskavasi diduga bangunan situs merupakan pendopo.

BPCB Trowulan Ekskavasi Tahap 3 Situs Patakan di Lamongan, Temukan Bangunan Vihara era Airlangga

Karena tak ditemukan adanya fragmen genteng sehingga diduga atap bangunan situs terbuat dari atap sirap atau ijuk.

"Dari level ketinggian struktur pondasi relatif sama dan diduga bangunan dinding terbuka. Atau bisa saja bangunan dinding tertutup menggunakan bahan kayu / organik," tandasnya.

Sebelumnya, situs tersebut ditemukan oleh warga sekitar pada hari Minggu (19/8/2018) saat melakukan kerja bakti untuk pembuatan jalan menuju ke Punden Mbah Sukirman.

Saat proses pembuatan jalan, warga menemukan pondasi dan sumur kuno.

Napak Tilas Salah Satu Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto, Candi Cungkup

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved