PP Ansor : Sebelum Konferwil Ada Debat Penyampaian Visi Misi Calon Ketua Ansor Jatim
Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor menghimbau para calon Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur untuk mengikuti debat
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor menghimbau para calon Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur untuk mengikuti debat sekaligus penyampaian visi dan misi Ketua.
Ajang bertema "Cangkruan" tersebut bertujuan untuk mengetahui pendalaman visi dan misi calon Ketua.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Alfa Isnaeni.
"Rencana program calon ketua bisa diketahui saat pendengaran visi dan misi lewat acara "Cangkruan Bareng". Kalau di pilpres, semcam debat," kata Alfa kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (27/7/2019).
Ajang tersebut menjadi media para peserta Konferensi Wilayah (Konferwil) sebelum memutuskan pilihan.
"Kalau kader sudah terbiasa dan terlatih di lapangan, acara itu bisa menjadi ajang bagi kader untuk berkompetisi dengan baik. Jangan saling mendegradasi, sebab sesama Ansor," katanya.
• Pengurus Baru GP Ansor Ngingas Waru Sidoarjo Periode 2019 - 2021 Dilantik, Ini Harapannya
• Kuli Panggul Nekat Nyabu Agar Semangat, Polisi Sebut Pelaku Beli Sabu Tiap Weekend
• Gubernur Jatim Khofifah Beri Nama Tiga Bayi Harimau Putih Koleksi TSI Prigen
Untuk diketahui, sampai saat ini ada tiga nama yang mendaftar sebagai kandidat Ketua GP Ansor Jatim. Mereka adalah Syafiq Sauqi, Ahmad Ghufron Siradj, dan M Abid Umar Faruq.
Terkait ketiga nama tersebut, Alfa pun memberikan penilaian yang sama.
"Tiga calon baik. Setidaknya, mereka sudah meluangkan banyak waktu dan sumber daya untuk organisasi. Itu harus disambut baik," kata mantan Ketua PW Ansor Jatim ini kepada Tribunjatim.com.
Menurut Alfa, kedepan para pimpinan Ansor Jawa Timur memiliki tuntunan organisasi yang tak mudah.
"Tata kelola Ansor sekarang dibandingkan 8-6 tahun yang lalu beda," katanya kepada Tribunjatim.com.
Pertama, pada kepemimpinannya lalu, media sosial (medsos) tidak terlalu banyak mempengaruhi kinerja organisasi.
"Namun, sekarang medsos justru menjadi salah satu media dalam menyiarkan Ansor dan memenejemen isu," katanya.
"Maka pimpinan Ansor kedepan tidak hanya paham, namun harus memanejemen isu agar terukur dan mengarah ke penguatan ahlusunnah, NKRI, kekuatan pengaderan, dan memperkuat basis ekonomi kita," kata Alfa.
Selain itu, PW Ansor Jatim juga harus bisa meningkatkan akreditasi organisasi. Baik tataran Pimpinan Wilayah hingga cabang dan anak cabang.
"Sebelumnya, belum ada tolok ukur keberhasilan yang biasanya berdasarkan kegiatan, keabsahan SK, yang dirangkum pada akreditasi. Akreditasi untuk mengukur kinerja pengurus, termasuk Ketua," katanya.
"Masing-masing punya tanggung jawab. Sehingga, sikap terhadap ketentuan itu ada hukuman apabila akreditasinya jelek. Sebaliknya, kalau kinerjanya bagus, akan menerima hadiah," tegasnya.
Alfa juga mengingatkan bahwa Ansor sebagai organisasi pemuda Nahdlatul Ulama (NU) memiliki sejumlah badan otonom. Sehingga, pimpinan Ansor juga harus menghidupkan beberapa organisasi yang ada di bawahnya.
Di antaranya, Banser, Rijalul Ansor, hingga Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor.
"Ansor harus paham tentang Banser. Sebab, memimpin Banser miliki tata kelola khusus," tegasnya.
Tak berhenti di situ, Ansor juga harus melaksanakan putusan organisasi yang dihasilkan dalam konferensi.
"Terpenting, organisasi tidak bisa berhenti pada proses permusyawaratn saja. Lebih dari itu, harus bisa mengawal proses hasil permusyawatan," katanya.
Rencananya, PW GP Ansor Jatim akan menggelar konfrensi wilayah (Konferwil) akhirnya pada 28 Juli 2019 di Malang. Konferwil tersebut rencananya akan membahas pembentukan struktur sekaligus mencari ketua yang baru.
Berdasarkan penjelasan Ketua carateker PW GP Ansor Jatim, Abdul Hakam Aqso, agenda ini akan dilaksanakan pada Minggu, 28 Juli 2019 mendatang di Ponpes Sabilurrosyad, Malang. (bob/Tribunjatim.com)