Konjen AS di Surabaya Gandeng Polri dan Imigrasi di Jatim Buat Lawan Masalah Perdagangan Manusia
Konjen AS di Surabaya menggandeng Polri dan Imigrasi di Jatim buat lawan masalah perdagangan manusia.
Penulis: Hefty Suud | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memperingati Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia yang ditetapkan setiap 30 Juli oleh PBB, Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya mengadakan Indonesian and US Law Enforcement Specialists Meet in Surabaya for Training Human Trafficking and Fraudulent Document.
Kegiatan tersebut berlangsung hari ini, Selasa (30/7/2019). Bertempat di balroom Vasa Hotel Surabaya.
Kantor investigasi kriminal luar negeri keamanan AS Diplomatic Security Overseas Criminal Investigation (OCI) di Konsulat Jenderal AS Surabaya, bersama dengan rekan-rekan dari Homeland Security Investigation (HSI) kedutaan besar AS Jakarta, melakukan pelatihan sehari penuh kepada lebih dari 100 petugas imigrasi dan penyidik POLRI di Surabaya.
• 5 Kelurahan di Kota Malang Jadi Pilot Project Pembentukan Komunitas Pencegahan Perdagangan Manusia
"Isu perdagangan manusia ini terjadi di seluruh dunia, termasuk Amerika dan Indonesia. Dengan kegiatan ini kami berharap, Amerika dan Indonesia dapat bersama-sama melawan perdagangan manusia dan eksploitasi anak," ujar Mark McGovern, Konsulat Jendral AS.
Adanya kegiatan tersebut, imbuh Mark, juga menjadi bentuk kolaborasi dari dua negara yang telah bermitra selama 70 tahun ini untuk menjamin kemanan dan keselamatan masyarakat Indonesia-Amerika.
Mengingat, banyak warga Amerika berkunjung atau tinggal di Indonesia. Sebaliknya, banyak juga warga Indonesia yang berada di Amerika.
• Kronologi Lengkap Pembunuhan Juragan Mebel Pamekasan, Korban Utang Pembuatan Pagar Rumah Baru
Sebagai negara maju, Amerika memiliki pengalaman yang dapat dibagikan ke Indonesia dalam menangani masalah tersebut.
Indonesia sebagai negara kepulauan, tentu memiliki tantangan tersendiri yang dihadapi oleh Polri dan petugas imigrasi dalam menghadapi hal tersebut.
"Pengalaman Amerika dan Indonesia dalam memerangi kasus perdagangan manusia dan eksploitasi, akan sangat bermanfaat bagi satu sama lain apabila dibagi," ujar Mark.
Sejak Januari 2019, pelatihan tersebut telah dilaksanakan di Kupang (Timor), Oecussi (Timor Leste), Makasar, Manado, Denpasar dan akan berlanjut sampai ke Labuan Bajo, serta Mataram.
• Kejadian Sebenarnya Istri Dibacok Bareng Pria Lain Saat Suami Lagi Mudik, Ternyata Hamil 3 Bulan