Sejumlah Warga Blitar Mual hingga Diare, Diduga Keracunan Pasca Santap Rawon Acara Yasinan Tetangga
Sejumlah warga di Blitar mengalami mual hingga pusing secara massal setelah santap rawon di acara yasinan tetangga.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sejumlah warga Jl Kurma, Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, diduga keracunan setelah menyantap rawon di acara yasinan di rumah tetangga.
Sejumlah warga mengalami mual, pusing, diare dan dibawa ke rumah sakit, Sabtu (3/8/2019).
Sebelumnya, warga menghadiri undangan yasinan di rumah tetangganya, Yuliani pada Kamis (1/8/2019) bakda magrib.
Yuliani mengadakan yasinan untuk memperingati kematian suaminya yang ke-100 hari.
• Pilkada Kota Blitar 2020, PCNU Siapkan Pembentukan Tim Sembilan Buat Usung Kandidat, Siapa Saja?
Yuliani mengundang sekitar 60 warga dalam acara itu.
Tetapi, yang hadir sekitar 40-50 orang.
Seusai yasinan, warga menyantap rawon yang disediakan oleh tuan rumah.
Sebagian warga langsung merasakan pusing dan mual sepulang dari acara yasinan.
Seperti dialami Joko, salah satu warga yang ikut hadir di acara yasinan.
• Jelang Hari Raya Kurban 1440 H, Harga Sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar Masih Stabil
Joko mengaku merasakan perutnya sakit dan mual-mual sejak Kamis malam hingga Jumat (2/8/2019) dini hari.
Joko juga ikut menyantap rawon di acara yasinan di rumah Yuliani.
"Perut rasanya seperti melilit terus mual-mual. Tapi saya tidak merasakan pusing," kata Joko.
Warga lain, Barokah (42) mengatakan suaminya, Suharyo, juga mengalami sakit perut, mual, pusing, dan diare.
Suaminya juga ikut yasinan di rumah Yuliani.
Suaminya mulai merasakan gejala itu pada Jumat (2/8/2019) dini hari.
• Sejumlah Pegawai Pensiun, Pemkot Blitar Usulkan Penambahan 267 Pegawai pada Rekrutmen CPNS 2019
"Sempat saya bawa ke dokter dan diberi obat. Tapi masih lemas. Dua hari ini suami saya tidak masuk kerja," kata Barokah.
Hal sama dikatakan Sri Mei Widyastuti.
Suami Sri, Wahyu Hermawan juga mengalami sakit perut, mual, pusing, dan diare pada Jumat (2/8/2019) siangnya.
Suaminya juga ikut yasinan di rumah Yuliani pada Kamis (1/8/2019) malamnya.
"Kamis malam itu ada dua acara yasinan. Setelah magrib di rumah Bu Yuliani dan setelan isya di rumah warga lainnya. Tapi suami saya hanya diundang yasinan di rumah Bu Yuliani. Sepertinya yang mengalami sakit perut hanya yang setelah yasinan di rumah Bu Yuliani," ujarnya.
Sejumlah warga yang ikut yasinan itu dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (3/8/2019).
Menyusul ada salah satu warga, Sudarsono meninggal pada Sabtu (3/8/2019) siang.
Sudarsono juga ikut yasinan di rumah Yuliani.
• Pembangunan Gedung Baru SMPN 3 Kota Blitar Hampir Selesai, Relokasi KBM Siswa Ditargetkan Awal 2020
Tetapi, belum diketahui secara pasti apakah Sudarsono meninggal karena keracunan atau hal lain.
Sebab, sehari sebelum ikut yasinan, Sudarsono mengeluh penyakit maag-nya kumat.
"Sehari sebelumnya, bapak sudah mengeluh sakit perut dan sudah berobat ke dokter. Bapak memang punya riwayat penyakit maag kronis," kata Nuris Fatmawati, istri Sudarsono.
Nuris mengatakan penyakit perut suaminya memang belum sembuh setelah mengikuti yasinan.
Tetapi, dia juga tidak tahu pasti suaminya ikut makan rawon atau tidak di acara yasinan itu.
"Kami, dari keluarga mengganggap itu musibah. Kami tidak menuntut apa-apa. Kami tidak ingin jenazah bapak diotopsi," katanya. (Surya/Samsul Hadi)