Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kongres PDIP Turut Bahas Intoleransi dan Radikalisme, Djarot: Bisa Memecah Belah Bangsa

Salah satu tema penting yang dibahas dalam Kongres V PDIP 8-11 Agustus 2019 di Bali adalah masalah intoleransi dan radikalisme.

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Adi Sutarwijono Salam Komando dengan Mantan Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Disaksikan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat dan Pengurus DPD PDIP Jatim dan Pengurus DPC PDIP Kota Surabaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SANUR - Salah satu tema penting yang dibahas dalam Kongres V PDIP 8-11 Agustus 2019 di Bali adalah masalah intoleransi dan radikalisme.

Ketua Sidang Komisi I PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan intoleransi dan radikalisme berpotensi besar untuk memecah belah bangsa.

"Masyarakat Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa, sehingga ada toleransi. Salah satu tantangannya sila pertama itu kan intoleransi gara-gara pemilu, gara-gara pilkada," kata Djarot Saiful Hidayat, Jumat (9/08/19)

Ia lalu menyinggung pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyorot tentang masalah perbedaan yang tidak harus dimaknai dengan permusuhan. 

(Daftar Struktur DPP PDIP 2019-2024, Bambang DH Tak Masuk, Begini Komentarnya)

"Makanya dalam pilkada kemarin Bu Mega kan menyitir pidato Bung Karno," ucap Djarot Saiful Hidayat

"Kalau dalam demokrasi itu selalu ada toleransi, boleh kita berbeda-beda tapi harus toleran tanpa mencaci memaki, memfitnah, menyebarkan hoaks," kata Mantan Wali Kota Blitar dua periode ini.

Apalagi menurutnya, bangsa Indonesia itu menjunjung tinggi agama. Dan, semua agama melarang perbuatan mencaci, memfitnah dan berbohong.

"Semua agama melarang itu. Sehingga tinggal bagaimana kita memberikan contoh-contoh," urainya.

Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya juga membahas cara mewujudkan trisakti Bung Karno.

Apalagi saat ini menurutnya banyak ancaman-ancaman yang bisa menggerus persatuan bangsa. 

"Komisi I membahas hal-hal itu termasuk membahas ideologi Pancasila dan trisakti itu masuk dalam kebijakan pembangunan bernegara, karena kita akan berusaha mewujudkan ideologi trisaktinya Bung Karno itu, kemandirian, dan kepribadian dan bela negara," katanya.

(Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP 2 Periode, Megawati:Tak Ada Pasal Sebut Sekjen Tak Bisa 2 Periode)

Masalah-masalah itu diajukan oleh para utusan yang merasakan dampaknya langsung di lapangan.

"Bagaimana intoleransi, ujaran kebencian, kemudian politik identitas itu masif ditebarkan, terutama tadi di Kabupaten Ciamis," urai Djarot Saiful Hidayat.

Djarot Saiful Hidayat juga memerintahkan para kader PDIP bergerak ke organisasi-organisasi lain untuk menyosialisasikan mengenai trisakti dan Pancasila.

Diharapkan hal-hal yang menggerus persatuan bisa diminimalisir.

"Kita perintahkan ke para kader yang muslim masuklah ke organisasi-organisasi ini, NU masuk NU, Muhammadiyah masuk Muhammadiyah, kalau Kristen yang HKBP ya masuk ke situ," ucap Djarot Saiful Hidayat.

"Sehingga betul-betul semua dalam kemasyarakatan itu benar-benar di dalam tata kehidupannya mencerminkan ideologi Pancasila," ujarnya. 

(Dua Menteri Kabinet Kerja Jokowi Masuk Susunan Pengurus DPP PDIP Periode 2019-2024)


 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved