Jusuf Kalla 2 Kali Jadi Wakil Presiden, Ungkap Blak-blakan Pengorbanannya, 'Kerja dengan Ikhlas'
Bagi Jusuf Kalla, pengorbanannya tak bisa diukur oleh dirinya sendiri, melainkan orang lainlah yang bisa melihatnya.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Jusuf Kalla menceritakan soal pengorbanannya selama menjabat dua kali sebagai Wakil Presiden RI.
Diketahui, Jusuf Kalla terpilih sebanyak dua kali menjadi Wakil Presiden RI, yaitu saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan era Presiden Joko Widodo.
Pengorbanan Jusuf Kalla hingga membuatnya dua kali menjadi wakil presiden RI ini diungkapnya saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia Pagi", seperti yang dilansir dari kanal YouTube Talkshow TvOne, Sabtu (10/8/2019).
"Bapak mengaitkan Idul Adha tentang berkorban. Kalau dikaitan dengan fungsi dan jabatan Bapak Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI, pengorbanan apa yang bapak lakukan?" tanya pembawa acara.
• Lomba 17 Agustus Ala Kabinet Jokowi, Intip Gaya Jan Ethes Makan Kerupuk & Jusuf Kalla Bawa Kelereng
• Sapi Jokowi dan Khofifah di Masjid Al-Akbar Surabaya Disembelih Besok, Gunakan Besek sebagai Wadah
Jusuf Kalla kemudian memberikan reaksi spontan saat mendapatkan pertanyaan tentang pengorbanannya menjadi wakil presiden RI.
Jusuf Kalla mengungkapkan, pengorbanannya menjadi wakil presiden RI adalah bekerja dengan ikhlas.

"Kerja dengan ikhlas dan kerja keras melampaui tugas-tugas kita," jawab Jusuf Kalla.
Ketika bekerja, menurut Jusuf Kalla, sebaiknya setiap individu melampaui tugas-tugas yang diberikan, sehingga boleh dikatakan individu tersebut mampu melakukan pengorbanan.
• Respons Jusuf Kalla Soal Pemindahan Ibu Kota Baru ke Pulau Kalimantan Perlu Banyak Pertimbangan
• Nama Abdullah Azwar Anas Mencuat Jadi Kandidat Menteri Jokowi, Begini Jawaban Bupati Banyuwangi Ini
"Saat kerja sebaiknya kita melampaui, kalau sesuai dengan tugas merupakan hal wajar-wajar saja dan merupakan kewajiban. Berkorban itu kan kita berarti melaksanakan sesuatu melebihi apa yang diwajibkan," jelas Jusuf Kalla.
Pada kesempatan itu, Jusuf Kalla pun memberikan contoh, seorang karyawan yang harusnya kerja sampai pukul 16.00 WIB tetapi justru bekerja hingga pukul 18.00 WIB, maka karyawan tersebut melakukan pengorbanan.
"Hal tersebut lebih baik untuk mencapai profesi ya," aku Jusuf Kalla.
"Kalau guru mengajar siswanya 8 jam tetapi dia memberikan les, maka hal tersebut pengorbanan juga," sambungnya.
Jawaban Jusuf Kalla itu tampak membuat pembawa acara tersenyum.
• Dua Menteri Kabinet Kerja Jokowi Masuk Susunan Pengurus DPP PDIP Periode 2019-2024.
• 8 Kader PDIP Jawa Timur Masuk Kepengurusan DPP, Bukti Jatim Jadi Barometer Stok Pemimpin Nasional
pembawa acara kemudian menanyakan rasa kepuasan Jusuf Kalla mengenai pengorbanannya tersebut.
"Buat Pak JK, apakah pengorbanan yang selama ini dilakukan sudah dirasa cukup demi bangsa?" tanya pembawa acara.
Terlihat Jusuf Kalla tersenyum sejenak mendapatkan pertanyaan tersebut.
Bagi Jusuf Kalla, pengorbanannya tak bisa diukur oleh dirinya sendiri, melainkan orang lainlah yang bisa melihatnya.
"Yang mengukur bukan saya, tentu saya berusaha kerja lebih baik. Kalau hasil kerja saya dianggap baik ya saya bersyukur," jelas Jusuf Kalla.