Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemindahan Makam Orang Tua Angkat Kiai di Tulungagung Libatkan Tim Forensik & Disiapkan Peti Jenazah

Pemindahan Makam Orang Tua Angkat Kiai di Tulungagung Libatkan Tim Forensik & Disiapkan Peti Jenazah.

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Ratusan warga mendatangi Kantor Desa Pelem, menuntut pemindahan makam 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Proses mediasi antara Kiai Imam Maksum Baihaqi alias Gus Maksum dengan Muspika Campurdarat, Pemdes Pelam dan MUI Campurdarat membuahkan hasil.

Makam di musala Pesantren Puthuk Watu Gedhek, Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat Tulungagung akan dipindahkan, Kamis (15/8/2019).

Kesepakatan itu dibuat oleh ahli waris makam, Slamet Sayudin dan disetujui Imam Baihaqi.

Ada di Area Pemukiman, Warga Pelem Tulungagung Minta Makam Orang Tua Angkat Kiai Ponpes Ini Dipindah

KPU Tulungagung Ingatkan, Caleg Yang Ditetapkan Punya Waktu Tujuh Hari Urus LHKPN ke KPK

Penetapan Dapil 5 oleh KPU Tulungagung, PDI Perjuangan Mendominasi hingga PBB Membuat Kejutan

"Ahli waris sepakat untuk mematuhi dan mengikuti kemauan warga," terang Kapolsek Campurdarat AKP Maga Fidri Isdiawan.

Makam yang ditolak warga itu adalah Suryat Suyono, seorang warga asal Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Namun menurut Maga, butuh persiapan untuk proses pemindahan makam.

Sebab kondisi jenazah pasti sudah membusuk dan butuh penanganan khusus.

"Yang pasti hanya tim forensik yang bisa menangani jenazah yang sudah membusuk," tutur Maga.

Karena itu proses pemindahan makam akan melibatkan tim forensik dari RSUD dr Iskak.

Maga juga meminta, Pemerintah Desa (Pemdes) Pelem membiayai semua keperluan yang timbul dari proses pemindahan makam ini.

Seperti mendatangkan tim forensik, dan menyediakan peti jenazah untuk mengangkut ke tempat pemakaman umum desa setempat.

"Makanya waktu warga mendesak harus dilakukan sekarang, saya tanya siapa yang sanggup memindahkan jenazah sekarang? Tidak ada yang bisa, karena ini butuh penanganan khusus," tegas Maga.

Maga aakan menyiapkan personil pengamanan, selama proses pemindahan jenazah ini.

Pihaknya berharap, setelah ini tidak ada lagi gejolak di tengah masyarakat.

Pj Kades Pelem, Tumijan mengungkapkan, sempat mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari pengikut maksum.

Tumijan mengaku tahu pemakaman Suryat Suyonodilakukan pada Selasa (6/8/19) lalu.

Dirinya bersama sejumlah perangkat desa mendatangi lokasi, untuk menanyakan pemakaman itu.

Namun saat itu yang didapat justru perundungan dari pengikut Imam Maksum.

"Saat pulang dari lokasi pemakaman, saya justru dihadang oleh banyak orang pengikutnya," ungkap Tumijan.

Kini pihaknya bersama warga menunggu Maksum memenuhi janjinya.

Di sekitar Desa Pelem ada lima pemakaman umum yang bisa digunakan siapa saja, asal sesuai prosedur.

Makam terdekat dari lokasi makam Suryat sejauh 500 meter.

"Mau dimakamkan di Desa Pelem, atau di tempat asalnya di Watulimo sana silakan," pungkas Tumijan

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved