Antisipasi Bentrokan Susulan Soal Mahasiswa Papua di Surabaya, Tiga Ormas Dipanggil ke Polda Jatim
Tiga orang perwakilan dari masing-masing ormas seperti FKPPI, Pemuda Pancasila, dan Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Mapolda Jatim.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tiga orang perwakilan dari masing-masing ormas seperti Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI), Pemuda Pancasila, dan Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Mapolda Jatim, Selasa (20/9/2019).
Kedatangan mereka di sana karena diundang oleh pihak Polda Jatim sebagai tindaklanjut dari munculnya insiden bentrokan di Asrama Mahasiswa Papua, Jumat (16/8/2019) kemarin.
Koordinator Ormas Tri Susanti mengatakan, kedatangannya beserta perwakilan ormas lainnya bertujuan menjalin komunikasi sekaligus berkoordinasi terkait insiden di Asrama Mahasiswa Papua yang sempat memanas.
"Kapolda Jatim ingin koordinasi dengan pihak ormas karena situasi yang di sana sedang panas," kata Susi sapaan akrabnya, saat ditemui awakmedia di Mapolda Jatim, Selasa (20/8/2019).
• Kapolri Tito Karnavian Bongkar Sebab Rusuh di Manokwari Papua, Politisi PDIP Kuak Sosok di Baliknya
• Cerita Mahasiswa Papua di Jember, Sempat Takut Keluar Kontrakan Hingga Tertantang Ikut Kapolres Cup
Susi menilai, pihak Polda Jatim ingin meredam potensi protes massa dari ormas-ormas di Jatim khususnya di Surabaya, yang sewaktu-waktu bisa kembali bergejolak.
"Jadi mungkin masih dikhawatirkan kalau ormas ini akan melakukan tindakan-tindakan di luar itu," ujar perempuan berambut panjang yang dikuncir dibagian belakang kepalanya itu.
"ini hanya cooling down," lanjutnya.
Susi juga menambahkan, forum pertemuan tersebut sekaligus menjadi momen bagi pihaknya untuk memberikan penjelasan terkait aksi ormas yang mendatangi Asrama Mahasiwa Papua pada Jumat (16/8/2019) kemarin.
"ya memang kami sudah menitipkan kepada aparat bahwa untuk menjaga merah putih khususnya kemarin tanggal 17 Alhamdulillah sudah terlaksana," jelas perempuan yang tergabung di FKPPI itu.
Didalam forum yang berlangsung di ruang pertemuan Gedung Dirintelkam Mapolda Jatim itu, Susi mengaku sempat memberikan beberapa usualan agar potensi bentrok tak lagi terjadi.
Dan keharmonisan antar masyarakat yang majemuk di Surabaya tetap terawat.
Saat ditanya perihal aksi ormas yang dikomandoinya mendatangi Asrama Mahaiswa Papua Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya yang tak diduga memicu isu-isu rasial.
Susi menegaskan, pihaknya saat itu tidak bertujuan untuk itu.
Dan menganggap, hal semacam itu imbas dari distorsi informasi di media sosial.
"untuk dampak yang di sana (kondisi Papua Barat) kan mungkin ada juga yang memelintir di media sosial. Nah ini karena media sosial yang ramai," pungkasnya.