Khofifah Pakai Diplomasi Papeda Saat Bertemu Lenis Kogoya, Asrama Nusantara Bakal Masuk RAPBD 2020
Khofifah Pakai Diplomasi Papeda Saat Bertemu Lenis Kogoya, Asrama Nusantara Bakal Masuk RAPBD 2020.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Sudarma Adi
Khofifah Pakai Diplomasi Papeda Saat Bertemu Lenis Kogoya, Asrama Nusantara Bakal Masuk RAPBD 2020
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dalam menyambut Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya dan juga mahasiswa Papua yang ada di Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyiapkan sajian khusus di Gedung Grahadi, Selasa (20/8/2019) sore.
Ruang diskusi dengan mahasiswa Papua bersama Lenis Kogoya dibuat santai dan penuh dengan membawa suasana Papua di Jatim.
Makanan khas Papua, papeda, dihadirkan khusus guna menjamu Lenis Kogoya dan juga para mahasiswa rantau dari bumi cendrawasih.
• Dugaan Ada Separatisme di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya, Lenis Kogoya: Belum Ada Laporan Intelijen
• Lenis Kogoya Apresiasi Rencana Khofifah Bangun Asrama Nusantara di Jatim, Sebut Gubernur Mama Papua
• Polisi Belum Ketemu Bukti Pembuangan Bendera Kasus Mahasiswa Papua, Beralih Bidik Usut Ujaran Rasial
Khofifah mengambilkan khusus hidangan papeda dan diserahkan pada Lenis Kogoya. Ia juga mengambilkan untuk mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di Unair dan ITS Surabaya.
"Ini khasnya Papua. Jadi namanya diplomasi Papeda ini," kata Khofifah yang memadukan papeda berbahan sagu itu dengan kuah gurih kepala ikan.
Papeda kerap disajikan di Papua sebagai pendamping atau pengganti nasi. Masyarakat Papua biasa memakan papeda secara bersama-sama dalam satu meja makan keluarga. Sehingga momen ini juga sangat sarat dengan simbol persatuan dan kekeluargaan.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mendapatkan gelar sebagai Mama Papua dari Lenis Kogoya. Dengan begitu Lenis meminta agar mahasiswa Papua tak perlu takut tinggal di Jawa Timur.
"Beliau ini Mama Papua. Mama Papua sudah tidak asing lagi di kampung-kampung manapun di Papua. Wajar jika ibu gubernur kita angkat sebagai Mama Papua," ucap Lenis.
Lebih lanjut pertemuan dengan Lenis Kogoya, dikatakan Khofifah salah satunya juga membahas soal asrama mahasiswa nusantara.
Gagasan Khofifah tersebut disampaikan dan disambut baik oleh Lenis.
Khofifah berharap asrama tersebut akan menjadi laboratorium hidup kebhinekaan. Bahkan sudah disiapkan lahan di salah satu kabupaten di Jatim.
"Kami ingin membangun asrama mahasiswa nusantara. Ini akan menjadi bagian laboratorium kebhinekaan supaya proses akuturasi budaya itu bisa berjalan secara alami, saling mengenali adat istiadat, pola pikir, pola sikap setiap daerah," kata Khofifah.
Di asrama mahasiswa nusantara tersebut tidak hanya menampung mahasiswa dari Papua saja. Tapi juga untuk mahasiswa Aceh, Kalimantan, dan Sumatera, dan juga Sulawesi. Akan diterapkan sistem kuota.
"Telaah anggarannya sedang ita lakukan. Lahannya akan ada tanah di kawasam interchance. Dananya kalau masuk di RAPBD itu memungkinkan," katanya.
Namun saat ini dikatakan Khofifah ia sedang mengupayakan agar anggaran operasional listrik dan air bisa ditanggung APBN untuk menjadi anggaran operasional tahunan.