Kilas Balik
Ketakutan Preman di Zaman Soeharto Saat Petrus Beroperasi, Ditegur Saat Duduki Karung Isi Orang
Beginilah nasib para preman saat Petrus beroperasi di era Soeharto. Seorang preman sempat saksikan tumpukan karung berisi manusia
Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
Untuk memberikan efek jera terhadap preman yang terus saja berbuat kejahatan, tim OPK biasanya melakukan penangkapan atau penggerebekan secara mendadak ala serbuan pasukan komando.
Para preman yang tertangkap bisa langsung dieksekusi atau kemudian dimasukkan karung dalam kondisi hidup lalu dibawa pergi ke suatu tempat sepi menggunakan mobil dan baru dieksekusi.
Setelah itu, mayat para preman itu dilempar begitu saja di pinggir jalan yang berada di tengah hutan.
• Terkuak Tujuan Soeharto Selalu Cari Anggota Kopassus Berkaki Satu, Bertempur Habis-habisan di Papua
Masih dari sumber yang sama, aksi tim OPK ini pernah disaksikan sendiri oleh seorang mantan preman asal Semarang, Jawa Tengah bernama Bathi Mulyono.
Bathi (1983) merupakan preman yang sudah terdata oleh aparat keamanan setempat dan sudah rutin menjalani wajib lapor tapi ternyata masih diburu tim OPK.
Untuk menghindari tim OPK yang terus memburunya, Bathi memutuskan menyelematkan diri dan bersembunyi di kawasan Gunung Lawu hingga pertengahan 1984.
Suatu kali karena ada keperluan, Bathi turun gunung melalui Blora dan bermaksud ke Rembang.
Sewaktu Bathi hendak balik lagi ke Blora, hari sudah pukul 21.00 WIB dan sama sekali tidak ada angkutan umum.
Lalu Bathi memutuskan menyetop kendaraan pengangkut sayur untuk menumpang, karena biasanya kendaraan seperti itu memang mau membawa warga yang sudah kemalaman di jalan.
Jalur antara Rembang-Blora banyak melintasi hutan-hutan jati yang sepi dan makin malam kendaraan yang melintas juga sangat jarang.
• Maksud Sebenarnya Soeharto Beri Soekarno Gelar Pahlawan Proklamasi, Sesuai Permintaan Bung Karno?
Ketika ada mobil pick up pengangkut sayur melintas dan mau berhenti, Bathi segera naik di bak mobil yang terdapat sekitar tujuh karung penuh barang.
Bathi terkejut karena beberapa orang di dalam bak mobil membawa senjata laras panjang dan pistol jenis FN yang biasa digunakan tentara.
Tapi yang membuat Bathi lebih terkejut, salah seorang bersenjata itu tiba-tiba menegurnya untuk tidak menduduki karung karena berisi manusia.
Bathi terkesiap dan jantungnya berdetak kencang ketakutan ternyata karung-karung itu berisi para preman yang akan dieksekusi.
Bathi yang menyadari dirinya sedang berada di tengah para tim OPK yang sebenarnya juga terus memburu dirinya berusaha bersikap tenang.