Khofifah Wujudkan Mimpi Jadikan Santri Mandiri, 30 Ponpes Masuk Pilot Project OPOP Training Center
Gubernur Khofifah wujudkan mimpi jadikan santri mandiri. Sebanyak 30 pondok pesantren bakal masuk pilot project OPOP Training Center.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Nah tapi sebetulnya SMA SMK nya sebetulnya sudah punya produk yang sebenarnya butuh pendampingan quality controlnya yang baik, quantitynya yang cukup. Maka antar pesantren yng punya produk mirip sebenarnya sudah bisa masuk ke market place yang ada," kata Khofifah.
Jika kualits produk sudah baik, dan jumlahnya cukup besar maka akan bisa dilempar ke pasar yang lebih besar.
Misalnya saja Bukalapak. Yang saat ini Pemprov sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah e-commerce.
• Lenis Kogoya Apresiasi Rencana Khofifah Bangun Asrama Nusantara di Jatim, Sebut Gubernur Mama Papua
Bahkan dikatakan Khofifah ia menarget produk pesantren Jatim bisa masuk pasar Alibaba.
"Karena Jawa Timur ini punya 6000 pesantren. Mereka butuh pendampingan yang komprehensif. Artinya design quality harus dibimbing, jejaring marketnya dibantu. Jadi kalau bahasa saya mereka mungkin nggak punya GPS," ucapnya.
OPOP Training Center ini akan menyiakan Research and Development (RnD) untuk produk-produk pesantren yang punya kemiripan untuk dikembangakan dan dibangun jejaring maketnya.
Sementra itu Profesor M Nuh yang merupakan koordinator untuk OPOP Training Center ini mengatakan, akan ditunjuk 30 pesantren dari seluruh wilayah Jawa Timur untuk didampingi di OPOP Training Center.
Mereka adalah yang sudah memiliki embrio produk.
• Khofifah Bantah Jatim Pemicu Konflik Rasial Masyarakat Papua, Hubungan Forkopimda-Papua Harmonis
Mulai produk bidang fashion, makanan, bahan olahan, dan juga misalnya yang software dan juga start up.
"Kita akan petakan berdasarkan produknya. Mereka akan dikelompokkan berdasarkan kecocokannya dan diberi pelatihan dan pendampingan. Karena kan nggak bisa dipukul rata," ucap M Nuh yang juga mantan Menteri Pendidikan ini.
Lebih lanjut OPOP Training Center juga sudah menyiapkan captive market yang potensial untuk melemparkan produk produk unggulan output dari OPOP.
Mereka tersebar di jaringan market perusahaan ternama di Indonesia.
"Seperti ICSB dia kan punya punya experience, punya ilmu dan punya jaringan, maka nanti dengan koneknya OPOP Training Center dengan grupnya ICSB maka kasus kasus pengembangan produk dari luar negeri yang mereka tangani bisa jadi ilmu untuk diterapkan mengembngn produk pesantren Jatim," pungkasnya. (Surya/Fatimatuz Zahroh)