Bonek Wani
Nurul Machsunah Rasakan Manis-Pahitnya Jadi Suporter, Mbonek dari Kelas 3 SD Bersama Sang Ayah
Nurul Machsunah rasakan manis-pahitnya jadi suporter, Mbonek dari kelas 3 SD bersama sang ayah
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berkat sang Ayah yang mengajaknya menyaksikan Persebaya Surabaya di Gelora Sepuluh Nopember saat masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar. Kini Nurul Machsunah (25) bernyali Wani.
Awalnya ia mengira hanya menyaksikan sepak bola biasa. Sunah -sapaan akrabnya- kecil masih terlalu dini mengenal apa itu Persebaya Surabaya. Lalu, sang Ayah membelikannya sebuah baju Bonek.
Setelah kenakan baju pembelian ayahnya tersebut. Dia menyaksikan sekitarnya banyak orang kenakan atribut berwarna hijau.
"Ada apa ya? Benak saya waktu itu. Setelah sampai di stadion Gelora Sepuluh Nopember, hanya saya wanita seorang dan masih kecil, mbonek," kenang wanita kelahiran April 1994 ini.
• Legenda Hidup Persebaya Surabaya, Seger Sutrisno, Yakin Ruben Sanadi dan Tim Bisa Bangkit
• Memasuki Bursa Transfer Liga 1 2019, Persebaya Surabaya Dikabarkan Rekrut Eks Pemain Burnley Inggris
Seiring berjalannya waktu, Sunah kini tak bisa lepas dengan nama Persebaya dan Bonek dulu tidak ada perbedaan antara Bonek dan Bonita semua bernamakan satu Bonek.
Bak makan asam garam, Sunah merasakan manis pahitnya rasanya Mbonek dari kecil hingga. Bahkan dia pernah saat bertandang di Sidoarjo dimana Persebaya Surabaya dijamu tuan rumah Deltras Sidoarjo.
Hanya dirinya dan sang ayah yang mengenakan atribut berwarna hijau. Sunah pun takut. Namun ayahnya dengan tenang memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Di VIP waktu itu, hanya Ayah dan aku saja dan semuanya warna merah semua. Tiba-tiba tiga puluh menit kemudian, semua teman Bonek naik pagar dan pindah di VIP. Jadi waktu itu campur warna merah dan hijau," katanya mengisahkan.
Meski sempat vakum saat dualisme di dalam diri Persebaya Surabaya. Dia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Persebaya meski anaknya wanita.
"Adalah pengalaman yang tak terlupakan dan saya ucapkan terima kasih kepada ayah saya terutama yang telah mengenalkan Persebaya Surabaya kepada saya," kesannya.
Bahkan dari kecil pakaian yang memenuhi lemarinya yaitu atribut Bonek. Tak heran, sejatinya orang tua Sunah memang memimpikan anak laki-laki.
Namun kini, Sunah memiliki dua adik laki-laki. Adiknya yang bungsu kini menjadi pemain Persebaya U-13. "Dan cita-cita Ayah tergapai juga. Lantaran adik saya telah masuk Persebaya Surabaya U-13," jelasnya. (Syamsul Arifin)