Bonek Wani
Pengalaman Menarik Bonita Asal Waru yang Diajari Ayahnya Mbonek, Kini Adiknya Masuk Persebaya U-13
Bak makan asam garam, Sunah merasakan manis pahitnya rasanya Mbonek dari kecil.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bak makan asam garam, Sunah merasakan manis pahitnya rasanya Mbonek dari kecil.
Bahkan dia pernah saat bertandang di Sidoarjo dimana Persebaya Surabaya dijamu tuan rumah Deltras Sidoarjo.
Hanya dirinya dan sang ayah yang mengenakan atribut berwarna hijau. Sunah pun takut.
Namun ayahnya dengan tenang memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Di VIP waktu itu, hanya Ayah dan aku saja dan semuanya warna merah semua. Tiba-tiba tiga puluh menit kemudian, semua teman Bonek naik pagar dan pindah di VIP. Jadi waktu itu campur warna merah dan hijau," katanya mengisahkan, Selasa, (27/8/2019).
• Aryn Williams Tertarik Bergabung dengan Skuad Persebaya Surabaya Seusai Lihat YouTube Tentang Bonek
• Nurul Machsunah Rasakan Manis-Pahitnya Jadi Suporter, Mbonek dari Kelas 3 SD Bersama Sang Ayah
Meski sempat vakum saat dualisme di dalam diri Persebaya Surabaya. Dia pun tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Persebaya Surabaya meski anaknya wanita.
"Adalah pengalaman yang tak terlupakan dan saya ucapkan terimakasih kepada ayah saya terutama yang telah mengenalkan Persebaya kepada saya," kesannya.
Bahkan dari kecil pakaian yang memenuhi lemarinya yaitu atribut Bonek. Tak heran, sejatinya orang tua Sunah memang memimpikan anak laki-laki.
Namun kini, Sunah memiliki dua adik laki-laki. Adiknya yang bungsu kini menjadi pemain Persebaya U-13. "Dan cita-cita Ayah tergapai juga. Lantaran adik saya telah masuk Persebaya U-13," jelasnya.