Berita Viral
7 Fakta Seputar Cerita KKN di Desa Penari yang Viral di Media Sosial, Lokasi Jadi Perdebatan
7 fakta seputar cerita 'KKN di Desa Penari' yang viral di media sosial, lokasi jadi perdebatan.
Kisah horor KKN di Desa Penari ditulis oleh akun twitter @SimpleM81378523 tanpa menyebutkan secara jelas lokasinya.
Sang penulis tak mau menyebutkan secara gamblang lokasi karena tak diizinkan oleh yang punya cerita.
Selain itu juga menyangkut nama baik kampus, dan desa tempat KKN diadakan.
Namun sang penulis menyelipkan inisial-inisial lokasi KKN yakni disebuah Kabupaten B, alas atau hutan berinisial D, ada juga inisial di desa W.
Netizen juga berdebat dimana lokasi KKN tersebut, ada yang menyebutkan Banyuwangi, ada juga yang menyebutkan di Kabupaten Bondowoso.
Spekulasi dimana lokasi kejadian KKN tersebut juga dibahas oleh Akun Facebook Bambang Eko Visianto.
Mulai dari kemungkinan lokasi di Banyuwangi maupun Bondowoso.
Namun analisis para netizen ini ditanggapi oleh penulis yang menyebutkan sengaja menyebutkan beberapa kesalahan saat menuliskan lokasi sebenarnya dari kejadian tersebut.
• Download Lagu MP3 Mundur Alon Alon Nella Kharisma feat ILUX ID Dangdut Koplo Terbaru
Bukan 6 Tetapi 14 Mahasiswa KKN
Pada cerita horor KKN di Desa Penari penulis menceritakan 6 orang mahasiswa, namun di akhir cerita diungkapkannya ternyata tak cuma 6 mahasiswa, akan tetapi sebenarnya berjumlah 14 orang.
"untuk peserta KKN nya pun sebenarnya bukan 6 orang, tapi 14 orang, gw perpendek untuk mempersingkat cerita beliau yang saling berkaitan satu sama lain
untuk kesalahan, pengetikan, dan bikin kentangnya, gw mohon maaf sebesar-besarnya," tulisnya.
Penulis juga menjelaskan alasannya hanya menuliskan 6 mahasiswa dan bukannya 14 mahasiswa.
• Download Lagu MP3 Lover Taylor Swift dari Album Lover Lengkap dengan Terjemahan Lirik Lagu
Pesan Penulis
Di akhir cerita versi Widya, penulis menyematkan pesan kepada pembaca agar setiap orang selalu memegang teguh tata krama, saling menghormati, dan saling menjaga dimanapun Dia berada.
"Memang benar, manusia itu merasa besar, padahal sesungguhnya ada kebesaran lain yang membuat manusia gak ada apa-apanya di balik kalimat kecil, dimanapun kalian berada, junjung tata krama-
saling menghormati, saling menjaga satu sama lain, dan senantiasa bersikap layaknya manusia yang beradab," tulisnya.