Bonek Wani
Bermodalkan Kecintaan pada Persebaya Surabaya, Para Santri Bentuk Komunitas Bonek Sniper
Dari latar belakang yang berbeda, komunitas-komunitas yang terbentuk menyatu atas dasar cintanya kepada Persebaya Surabaya.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suporter Persebaya Surabaya yang sering disebut Bonek begitu bervariasi.
Baik yang berada di Kota Surabaya maupun di luar kota.
Dari latar belakang yang berbeda, komunitas-komunitas yang terbentuk menyatu atas dasar cintanya kepada klub berjuluk Bajul Ijo ini.
Seperti halnya komunitas Bonek yang menamakan dirinya Bonek Sniper.
Komunitas suporter yang beranggotakan 70 orang ini ternyata mayoritas dihuni para santri.
• Jelang Kalteng Putra Vs Persebaya, Uston Nawawi Akui Debut Pelatih Baru Selalu Tak Mudah
• Timnas Indonesia Vs Thailand, Baru ke Asia Tenggara, Pelatih Thailand Buta Kekuatan Tim Garuda
Bermodalkan nekat dan cintanya dengan Persebaya Surabaya, para santri yang berasal dari Surabaya ini, membentuk komunitas guna mendedikasikan cintanya untuk Persebaya Surabaya.
Komunitas yang didirikan sejak tahun 2010 ini tidak hanya mendukung Persebaya Surabaya, namun juga aktif melakukan kegiatan sosial.
“Biasanya kita tiap kesempatan, membuat kegiatan bagi-bagi nasi di Taman Apsari, ini dilakukan demi citra Bonek yang cinta damai,” kata Koordinator Bonek Sniper, Yahya alias Ahong, Senin (9/9/2019).
Ahong menceritakan kejadian saat dirinya bersama para anggota sedang mondok.
Ketika itu, Ahong kabur demi menyaksikan klub kesayangannya Persebaya Surabaya.
• Kalteng Putra Vs Persebaya, Menanti Racikan Wolfgang Pikal-Bejo Sugiantoro di Putaran Kedua Liga 1
• Arema FC Vs Borneo FC, Pesut Etam Tiba di Malang Sepekan sebelum Laga, Gini Komentar Milomir Seslija
“Waktu itu saat Gelora Bung Tomo telah diresmikan, kami beserta rombongan nyelimput, supaya bisa nonton langsung Persebaya, sewaktu pulang, kami tidak sadar sedang dibuntuti pengurus pesantren,” kenangnya sambil tersenyum.
Kini Ahong telah lulus dari salah satu pesantren yang berada di Gresik, namun itu tidak menyurutkan visinya dalam mendukung Persebaya Surabaya.
Ia masih aktif melakukan koordinasi dengan teman baru yang masih di pesantren.
“Kami tetap menjaring teman-teman yang masih di pesantren, melakukan pendataan, tapi tetap kita menjunjung tinggi kode etik pesantren, kalau belum musim libur ya nggak boleh nyelimput,” kata pria berusia 26 tahun ini.
Selain Bonek Sniper, ia juga mengkoordinir komunitas-komunitas Bonek lainnya, seperti Bogres (Bonek Gresik), dan Bonek Sampe Kiamat.
• Komunitas Bonek Unity Usul Manajemen Persebaya Sediakan LBH dan Asuransi Buat Bonek saat Away
• Sambut Kompetisi 2019, Persebaya Surabaya Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan di Panti Asuhan Bonek
Selain kegiatan baksos, ia juga mengadakan kegiatan pengajian guna menjaga spiritual dan melestarikan budaya pesantren.
“Tiap dua bulan sekali kami adakan ngaji, biar tidak lupa sama latar belakang, tapi tetep untuk urusan Persebaya, nomor satu,” pungkasnya.
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: