Menjelang Musim Tanam, Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Tanggunggunung Tulungagung Diblokir
Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung kebingungan menyediakan pupuk untuk petani Kecamatan Tanggunggunung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Suprapti menduga, status lahan ini yang mengakibatkan alokasi pupuk di Tanggunggunung diblokir.
“Saya berharap blokir pupuk bisa dibuka, karena ada ribuan petani di Tanggunggunung,” ujarnya.
Bupati Tulungagung berencana ke Jakarta untuk menemui Dirjan Sarpras Kementerian Pertanian, Senin (16/9/2029), untuk membuka blokir itu.
Masih menurut Suprapti, jika yang diblokir hanya 375 hektare, pihaknya masih menerima.
• Data Tak Valid, 45.000 Nama Calon Penerima PBID Tulungagung Diajukan, Hanya 14.000 yang Lolos
• Satpol PP Jatim Tinjau Kerusakan Sungai Brantas Tulungagung, Temukan Mesin Penyedot dan Ekskavator
Sebab Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tahun sebelumnya ditambah 400 hektare.
Jika upaya membuka blokir ini gagal, Pemkab Tulungagung akan memanfaatkan dana cadangan darurat.
Dari perhitungan pupuk di Kecamatan Tanggunggunung, totalnya mencapai Rp 8 miliar.
Dana ini akan dipakai membeli pupuk nonsubsidi, dan kembali dijual ke petani sebagai pupuk bersubsidi.
“Jadi para petani tetap membeli dengan harga murah, sebagai pupuk subsidi,” tandas Suprapti.
Pemblokiran penyaluran pupuk bersubsidi berlaku di 44 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Jawa Timur ada 5 kabupaten/kota, Tulungagung adalah salah satunya.
Mayoritas wilayah yang diblokir adalah lahan pertanian di area Perhutani. (David Yohanes)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: