Berita Entertainment
Detik-detik Hotman Paris Nyaris Terjungkal ke 'Semak-semak', Akhirnya Ditolong Cewek, Lihat Videonya
Video detik-detik Hotman Paris nyaris terjungkal itu diunggah dalam akun Instagram @hotmanparisofficial, Jumat (13/9/2019).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
paulusmarolopsilalahi: Hahahahahaha, hati hati bang
• Hotman Paris Minta Maaf Pasca Insiden Nikita Kata Elza Syarief, Si Pengacara: Nggak Lihat Penyesalan
Sementara itu, kedatangan Hotman Paris ke Bali kali ini rupanya juga untuk menangani sebuah kasus.
Dikutip dari TribunBali (grup TribunJatim.com), Hotman Paris menjadi pendamping hukum korban jual beli saham PT Bali Rich Mandiri di Banjar Tanggayuda, Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali.
Korban adalah Hartati, janda atau ahli waris pemilik PT Bali Rich Mandiri.
Enam orang terdakwa kasus ini diduga memalsukan tanda tangannya sehingga perusahaan tersebut dikuasai orang lain tanpa sepengetahuan Hartati.
• Hotman Paris Garuk-garuk Kepala Saat Pilih Ditinggal Cewek atau Miskin Mendadak, Ini Jawabannya
Dari enam terdakwa, lima di antaranya telah ditahan di Rutan Kelas II B Gianyar, yakni Asral bin H Mohhamad Soleh, Tri Endang Astuti, Hendro Nugroho Prawira, Suryadi Azis, dan I Putu Hadi Mahendra.
Sementara satu terdakwa lagi, Hartono yang berprofesi sebagai notaris belum ditahan karena setiap akan ditahan selalu mengaku sakit.
Keenam terdakwa ini diduga bekerjasama memalsukan tanda tangan korban, untuk menguasai perusahaan yang kini berubah nama menjadi Assoka Tree Resort.
Nilai saham akomodasi pariwisata ini kurang lebih Rp 38 miliar.
• Balasan Menohok Hotman Paris Disebut Bau Pesing oleh Elza Syarief, Teman Melaney Sebut Hotman Harum
Hotman Paris, saat ditemui di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Gianyar mengatakan, dugaan pemalsuan tanda tangan dalam jual beli saham tersebut sangat kuat.
Kata dia, Hartati merupakan ahli waris PT Bali Rich Mandiri milik mendiang Rudy Dharmamulya.
Setelah Rudy meninggal, hanya dalam kurun waktu sebulan, sejumlah harta peninggalannya yang telah diahliwariskan pada Hartati beralih ke orang lain.
Pemalsuan tanda tangan ini diduga terjadi pada 21 Desember 2015 dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Dalam acara itu, seolah-olah korban ada di sana. Padahal saat itu, dan pada jam yang sama yang bersangkutan berada di kantor saya, di Kelapa Gading, Jakarta. Saksi-saksi di kantor saya masih ingat, ibu Hartati ini ada di kantor saya saat itu, kok bisa pada hari yang sama, jamnya juga sama, kok bisa ada di Bali membuat berita acara RUPS. Mana mungkin loncat dari Jakarta ke sini dalam waktu hitungan menit, berarti dugaan pemalsuan itu kuat,” katanya.
• Gaya Lucu Menantu Jokowi Dampingi Anak saat Les, Tak Jaim saat Nyanyi hingga Ajak Nari Jan Ethes
Hotman Paris juga menyoroti terdakwa Hartono, notaris dalam tindak pemalsuan tanda tangan ini.