Kiprah Lengger dan Jaran Bodhag Jadi Kesenian Asli Kota Probolinggo
Pemerintah Kota Probolinggo mengisbatkan kesenian ’Jaran Bodhag’ dan tarian ’Kiprah Lengger’, sebagai seni budaya asli khas Kota Probolinggo, Jawa Ti
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Pemerintah Kota Probolinggo mengisbatkan kesenian ’Jaran Bodhag’ dan tarian ’Kiprah Lengger’, sebagai seni budaya asli khas Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Khusus ’Jaran Bodhag’ kesenian ini telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 153992B/MPK.A/DU/2014, pada tanggal 17 Oktober 2014.
’Jaran Bodhag’ kesenian khas Kota Probolinggo sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2014 lalu,” kata Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kota Probolinggo, Drs. Paini M, dalam sambutannya di acara pergelaran Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur, di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (15/09/2019).
Menggantikan Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, S.Pd, MM, MHP, yang berhalangan hadir, Paini menyampaikan, pentingnya menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
“Alhamdulillah, pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, telah mengakui kesenian ’Jaran Bodhag’ dan ’Sapi Brujul’ sebagai aset kebudayaan Nasional khas dari Kota Probolinggo,” ujarnya.
Di pergeleran Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur tahun ini, duta seni Kota Probolinggo menampilkan tarian ’Kiprah Lengger’ (tarian penyambutan), serta drama tari yang merepresentasikan konten serupa, namun dikemas sacara dramatik, mengangkat judul, ’Nini Baremi’.
• Jazz Traffic Festival 2019 Surabaya, Noe Letto Beber Pelajaran Pertama Dekati Wanita
• Mengenang Sosok Chrisye, Penyanyi Legendaris Indonesia yang Menjadi Google Doodle Hari Ini
• Mayat Seorang Pria Ditemukan di Desa Ambal Ambil Pasuruan, Dugaan Korban Pembunuhan
Lewat kemasan musiknya, rombongan duta seni Kota Probolinggo ini juga menyisipkan instrumen musik Rebana (Hadrah) yang juga diakui sebagai potensi kesenian Kota Probolinggo.
Walau jenis musik ini tidak original seni khas Probolinggo, namun kata Paini, cukup diminati masyarakat.
Musik Rebana memang berkembang di banyak daerah dan banyak jenis. Kemudian menjadi ciri khas dari kultur budaya daerah tertentu, ada Rebana Banjar, Rebana Biang, Jidor, Kompang, Marawis, Samroh, Hadroh dan lainnya.
Di pergeleran Anugerah Duta Seni Budaya Jawa Timur tahun 2018 lalu, duta seni Kota Probolinggo menampilkan kesenian ’Jarab Bodhag’.
Sama halnya tari ’Kiprah Lengger’, kesenian ’Jaran Bodhag’, juga sudah membudaya di masyarakat Probolinggo sejak awal kemerdekaan. Kesenian rakyat ini sering ditanggap warga untuk memeriahkan pesta sunatan atau hajatan perkawinan. ’Jaran Bodhag’ merupakan representasi kesenian ‘Jaran Kecak'.
Penyajian Jaran Bodhag, berupa arak-arakan, diiringi musik tradisional gamelan.
Pemerintah Kota Probolinggo, lanjut Paini, senantiasa mendorong masyarakat Probolinggo, untuk terus menggiatkan berbagai potensi seni dan budaya daerahnya.
“Pemerintah memberi kesempatan dan peluang kepada penggiat seni untuk mengembangkan kesenian. Mari kita bangun nuansa seni budaya khas Probolinggo. Kesenian ini diyakini sebagai perekat persaudaraan, pemersatu bangsa dalam lingkar kebhinekaan,” ujarnya.
Turut menyaksikan pergelaran ini, Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengelolaan Anjungan Badan Penghubung Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur, Samad Widodo, SS, MM, pejabat daerah terkait, dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).