Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Polemik Audisi PB Djarum, Pengamat Sebut KPAI Perlu Pertimbangkan Kepentingan Besar: Jangan Menuding

Polemik audisi PD Djarum,p pengamat menyebut KPAI perlu mempertimbangkan kepentingan besar, tidak serta merta menuding.

ISTIMEWA
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Abdul Hafidz. 

Sementara itu, perusahaan yang turut andil dalam pembinaan atlet salah satunya yakni Djarum.

Perusahaan rokok yang bermarkas di Kudus ini mendirikan PB (Perkumpulan Bulu tangkis) Djarum.

Namun, ironisnya baru-baru ini KPAI menuding PB Djarum telah mengeksploitasi anak karena penyantuman logo.

Bahkan, tersiar kabar bila PB Djarum bakal dihentikan.

Profil-Biodata Susanto, Ketua KPAI yang Jadi Sorotan Publik Terkait Polemik Audisi PB Djarum

Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Abdul Hafidz, eksploitasi itu tidak ada.

"Eksploitasi kan berarti konotasinya dalam tanda kutip, jelek. PB Djarum sendiri merupakan audisi untuk mencari bibit atlet bulu tangkis bukan mengeksploitasi," katanya.

Sementara pembinaan atlet di PB Djarum terskema dengan baik mulai dari belajar motorik gerak, bertanding, hingga penanaman nilai sportivitas dan karakter.

PB Djarum juga memilih melakukan pembinaan dan menggembleng atlet sejak usia dini.

Tak hanya itu, PB Djarum memberikan fasilitas lebih bagi atlet yang lolos audisi.

Fasilitas itu mulai dari biaya sekolah, perlengkapan dan sejumlah akomodasi.

Rekam jejak PB Djarum juga tak kalah mentereng.

Seto Mulyadi Sayangkan PB Djarum Eksploitasi Anak: yang Dilakukan KPAI Sudah Tepat

PB Djarum sukses mencetak atlet dengan prestasi internasional, salah satunya yakni Liem Swie King.

Namun, beruntungnya KPAI dan PB Djarum sudah menemukan jalan tengah.

Tahun ini audisi PB Djarum tetap bergulir, mungkin dengan tidak lagi menampilkan logo.

"Saya pun berharap PB Djarum masih tetap digelar ditahun-tahun berikutnya," kata Abdul Hafidz.

Yang perlu dilakukan oleh KPAI ke depannya, menurut Abdul Hafidz yakni mempertimbangkan kepentingan yang besar.

"Jangan hanya serta-merta menuding. Dari olahraga bulu tangkis, nama Indonesia bisa berjaya. Selain itu, olahraga bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme dan pemersatu NKRI," pungkasnya. (Surya/Danendra Kusuma/Mohammad Romadoni)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved