Kilas Balik
Beratnya Latihan Kopassus, Pantas Tangguh Disiksa Lawan & Jadi Pasukan Elite, Renang di Selat
Dengan nama pasukan khusus, tentunya latihan prajurit Kopassus agak 'berbeda' dan memang dilatih secara khusus di beberapa bidang tertentu.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Beratnya Latihan Kopassus, Pantas Tangguh Disiksa Lawan & Jadi Pasukan Elite, Renang Lintasi 2 Selat
Latihan yang harus dijalani prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tentulah berat.
Para prajurit Kopassus di antaranya harus kuat berenang melintasi selat.
Apa saja yang harus dilakukan prajurit Kopassus lainnya saat latihan?
Simak ulasannya.
• Kisah Kopassus Terpaksa Minum Air Aneh Suguhan Warga di Negara Konflik, Kaget saat Tahu Sumbernya
Diketahui, para prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terkenal tangguh dan memiliki segudang kemampuan, mulai dari bergerak cepat, mengintai, hingga menembak.
Para prajurit ini juga sering diterjunkan dalam misi-misi yang berbahaya, membuat banyak orang bertanya-tanya seperti apa latihan para prajurit kopassus.
Dengan nama pasukan khusus, tentunya latihan prajurit Kopassus agak 'berbeda' dan memang dilatih secara khusus di beberapa bidang tertentu.
• Desa Mapu, Saksi Bisu Heroisme Kopassus Hadapi SAS Inggris, Musuh Hancur Jelang Matahari Terbit

Latihan prajurit Kopassus sempat diceritakan oleh mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo dalam bukunya yang berjudul 'Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan'.
Dalam buku biografinya, Pramono Edhie Wibowo yang juga pernah bertugas di korps baret merah itu menceritakan latihan terberat prajurit Kopassus sudah menanti saat sampai di Cilacap.
Dilansir dari Intisari (grup TribunJatim.com), ini merupakan latihan tahap ketiga yang disebut latihan Tahap Rawa Laut, calon prajurit komando berinfliltrasi melalui rawa laut.
Di sini, materi latihan meliputi navigasi laut, survival laut, pelolosan, renang ponco dan pendaratan menggunakan perahu karet.
• Kisah Menegangkan Sintong Panjaitan Pimpin Tim Kopassus Libas Kelompok Pemberontak, 3 Malam Dikepung
Para prajurit Kopassus harus mampu berenang melintasi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.
“Latihan di Nusakambangan merupakan latihan tahap akhir, oleh karena itu ada yang menyebutnya sebagai hell week atau minggu neraka. Yang paling berat, materi latihan ‘pelolosan’ dan ‘kamp tawanan’,” tulis Pramono Edhie Wibowo dalam bukunya
Dalam latihan itu, para calon prajurit Kopassus dilepas tanpa bekal pada pagi hari, dan paling lambat pukul 10 malam sudah harus sampai di suatu titik tertentu.
Selama “pelolosan”, calon prajurit Kopassus harus menghindari segala macam rintangan alam maupun tembakan dari musuh yang mengejar.
• Menguak Rahasia Pisau Komando Kopassus, Pantas Buat Tubuh Rusak Parah Jika Tertusuk, Lihat Bentuknya

Dalam pelolosan itu, kalau ada prajurit yang tertangkap, maka berarti itu merupakan 'neraka' baginya karena dia akan diinterogasi seperti dalam perang.
Para pelatih yang berperan sebagai musuh akan menyiksa prajurit malang itu untuk mendapatkan informasi.
Dalam kondisi seperti itu, para prajurit Kopassus harus mampu mengatasi penderitaan, tidak boleh membocorkan informasi yang dimilikinya.
Untuk siswa yang tidak tertangkap bukan berarti mereka lolos dari neraka.
• Beratnya Seleksi Kopassus, Sebrangi Jurang hingga Uji Kecerdasan, Pernah Tak Luluskan 3900 Prajurit!
Pada akhirnya, mereka pun harus kembali ke kamp untuk menjalani siksaan.
Selama tiga hari pra prajurit Kopassus menjalani latihan di kamp tawanan.
Dalam kamp tawanan ini semua prajurit Kopassus akan menjalani siksaan fisik yang nyaris mendekati daya tahan manusia.
“Dalam Konvensi Jenewa, tawanan perang dilarang disiksa. Namun, para calon prajurit Komando itu dilatih untuk menghadapi hal terburuk di medan operasi," tulis Pramono Edhie Wibowo.
Sehingga bila suatu saat seorang prajurit komando di perlakukan tidak manusiawi oleh musuh yang melanggar konvensi Jenewa, mereka sudah siap menghadapinya,” lanjutnya.
• Penjaga Terakhir Soekarno, Pasukan Harimau Lebih Garang dari Kopassus, Pakai Taktik Tempur Senyap
Beratnya persyaratan untuk menjadi prajurit kopassus dapat dilihat dari standar calon untuk bisa mengikuti pelatihan.
Nilai standar fisik untuk prajurit nonkomando adalah 61, namun harus mengikuti tes prajurit komando, nilainya minimal harus 70.
Begitu juga kemampuan menembak dan berenang nonstop sejauh 2000 meter.
“Hanya mereka yang memiliki mental baja yang mampu melalui pelatihan komando. Peserta yang gagal akan dikembalikan ke kesatuan Awal untuk kembali bertugas sebagai Prajurit biasa,” tutup mantan Danjen Kopassus ini.
Artikel ini pernah tayang di Intisari.
• Hotman Paris Skak Mat Bebby Fey Soal Sebar Chat Mesum YouTuber, Bahas Bahaya: Minta Berapa Miliar?
• Shobibah, Istri Imam Nahrawi Singgung Nikmat Tuhan Sebelum Suami Tersangka, Kini Tutup Kolom Komen
• Hubungan Indah Aurel Hermansyah & Teuku Rassya akan Terulang Kata Denny Darko, Jadian? Denny: Cocok