Rekonstruksi Pembunuhan di Cafe Gresik, Tersangka Lecehkan Mayat, Bukan Karena Hutang
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan di Cafe Penjara Cerme Gresik. Didapati, korban yang sudah jadi mayat masih dilecehkan oleh tersangka
Penulis: Sugiyono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan di Cafe Penjara Cerme Gresik pada Rabu (18/9/2019) kemarin.
Tersangka Shalahuddin Al Ayyubi (24) warga Perumahan Banjarsari Asri Cerme Gresik, diminta memeragakan 37 adegan pembunuhan.
Dalam rekonstruksi itu, polisi menemukan fakta baru. Tersangkan yang biasa disapa Ayub itu mempunyai perasaan suka terhadap korban Nisa'a (25).
Tersangka juga mengaku sudah akrab dengan korban sejak kecil dan korban juga pernah berjualan makanan di Cafe Penjara yang dikelola tersangka.
Selain itu, terlihat adegan keempat yang dilakukan tersangka Ayub yaitu memeluk erat korban dari belakang.
Kemudian korban meronta-ronta sehingga keduanya terjatuh di lantai belakang pagar dalam area cafe penjara.
Kemudian setelah keduanya roboh, tersangka bergegas membekap korban, karena takut korban berteriak.
Korban dibekap dan dicekik menggunakan kedua tangan tersangka sebanyak dua kali sampai akhirnya korban tidak bernyawa.
Hal itu terlihat pada adegan ke 9.
Setelah itu, pada adegan ke 10, 11 dan 12, saat kondisi korban sudah terkapar tidak bernyawa, kemudian tersangka melepas kedua celana korban.
Selanjutnya korban meraba-raba tubuh korban dan melakukan orgasme sambil duduk kerangka pagar pintu gerbang.
Untuk memuluskan aksi kejahatannya, kemudian tersangka mengambil barang-barang berharga milik korban yaitu telepon seluler, gelang emas dan cincin emas.
Setelah itu, korban diseret ke bawah pohon jambu, dekat dengan pos penjagaan.
Dari rekontruksi tersebut juga terlihat bahwa tersangka sudah menyiapkan karung sak, cangkul dan serbuk kopi di pos penjagaan untuk menghilangkan jasat korban.
Selanjutnya, tersangka mengambil tas korban dan dimasukan dalam jok motor. Baru korban mandi di area cafe.