Mutasi Guru SMA dan SMK di Blitar Sesuai Zonasi
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kota/Kabupaten Blitar mulai memetakan kebutuhan guru di SMA dan SMK berdasarkan zonasi.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kota/Kabupaten Blitar mulai memetakan kebutuhan guru di SMA dan SMK berdasarkan zonasi. Harapannya, para guru bisa mengajar di sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya.
"Kebutuhan guru sudah kami petakan berdasarkan zonasi. Sebagian guru sudah kami mutasi untuk mengajar di sekolah yang dekat dengan rumahnya," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Kota/Kabupaten Blitar, Trisilo Budi Prasetyo, Minggu (22/9/2019).
Trisilo mengatakan pada tahap pertama ini, sudah ada 15 guru yang dimutasi sesuai dengan zonasi. Sebagian guru yang mengajar di sekolah wilayah Kabupaten Blitar dimutasi di wilayah Kota Blitar dan sebaliknya. Mutasi itu menyesuaikan dengan tempat tinggal para guru.
"Guru yang rumahnya di kota tapi mengajar di kabupaten, kami mutasi agar dekat dengan rumah," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Dikatakannya, dinas juga akan melakukan mutasi guru tahap kedua. Rencananya, ada sekitar 20 guru yang sudah diusulkan untuk dimutasi berdasarkan zonasi. Proses mutasi sejumlah guru itu masih menunggu surat keputusan dari provinsi.
• Polsek Karangpilang Surabaya Bekuk 2 Pemuda Yang Kecanduan Tembakau Gorila
• Setahun Jualan Pil Koplo di Surabaya, Pemuda Ini Dibekuk Polisi Saat Nonglrong di Warkop
• Isu Pengangguran Makin Kompleks, GO Indonesia Sebut Milenialpreneur Jadi Opsi Solusi
"Mutasi tahap kedua ini ada sekitar 20 guru. Mereka tidak masalah dimutasi, malah bisa mengajar dekat dengan rumah," katanya kepada Tribunjatim.com.
Mutasi guru berdasarkan zonasi ini, kata Trisilo, juga untuk memenuhi kekurangan kebutuhan guru. Menurutnya, di sebagian sekolah masih terjadi kekurangan guru dan sebaliknya di beberapa sekolah malah kelebihan guru.
Sekolah yang kelebihan guru ini sebagian dimutasi untuk mengajar di sekolah yang kekurangan guru. Selain itu, untuk memenuhi kekurangan guru di sejumlah sekolah negeri, dinas juga menarik beberapa guru negeri yang mengajar di sekolah swasta.
"Sebagian guru negeri yang mengajar di sekolah swasta kami tarik untuk mengajar di sekolah negeri. Berdasarkan hitungan kami, saat ini, masih ada kekurangan sekitar 80 guru baik di sekolah wilayah kota dan wilayah kabupaten," katanya. (sha/Tribunjatim.com)