Surabaya Menggugat
Beda Sikap Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah Hadapi Demo: Guru Jangan Izinkan & Belajar Saja
Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah punya sikap berbeda satu sama lain soal demo di Surabaya dan Jawa Timur
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Januar
Beda Respon Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah Hadapi Demo: Guru Jangan Izinkan & Belajar Saja
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Adanya gelombang demonstrasi di Surabaya dan Jawa Timur, rupanya disikapi berbeda oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Tri Rismaharini lebih memilih meliburkan para siswa sekolah.
Seluruh aktivitas sekolah TK, SD, MI, SMP dan MTS di Surabaya terpaksa diliburkan, Kamis (26/9/2019).
Keputusan tersebut buntut rencana aksi mahasiswa Surabaya tolak pengesahan RUKUHP dan UU KPK.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan, keputusan tersebut sebagai antisipasi keadaan di Surabaya.
• 4 Fakta Demo Mahasiswa Terupdate: Sekolah TK, SD dan SMP di Surabaya Sampai Ikut Diliburkan
"Iya benar besok libur satu hari. Karena besok ada demo besar mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan mengantisipasi tidak macet dimana-mana kan anak-anak juga dijemput," kata M Fikser, Rabu malam (25/9/2019).
Meski dinilai dadakan, pemberitahuan yang tersebar di media sosial tersebut dinilai Fikser masih dapat dipertanggung jawabkan.
Dia mengimbau siswa Surabaya tetap belajar di rumah masing-masing.
"Mendadak tapi bukan berarti tidak bisa. Kita kan libur sekolah bukan berarti mereka libur tidak sekolah mereka dapat tugas sekolah tapi dikerjakan di rumah," tutup Fikser.
Respon Khofifah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memilih sikap berbeda dengan Tri Rismaharini.
Khofifah meminta agar pada siswa SMA dan SMK tetap belajar di sekolah dan tidak ikut ikutan turun ke jalan bersama ribuan mahasiswa Jatim yang berencana aksi demo siang ini.
Khofifah mengatakan bahwa siswa SMA SMK maupun Aliyah belum cukup umur untuk melakukan aksi turun ke jalan sehingga lebih baik tetap di sekolah dan melakukan aktivitas belajar mengajar seperti biasanya.
"Siswa SMA dan SMK saya mohon jangan. Mungkin kita bisa lihat syarat legislatif lah. Undang undang kan dibuat oleh legislator. Ada syarat usia. Jadi saya mohon siswa SMA SMK tetap belajar," kata Khofifah, Kamis (26/9/2019).