Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Surabaya Menggugat

Beda Sikap Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah Hadapi Demo: Guru Jangan Izinkan & Belajar Saja

Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah punya sikap berbeda satu sama lain soal demo di Surabaya dan Jawa Timur

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Januar
Kompas Images/ TribunJatim.com
Beda Sikap Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah Hadapi Demo: Guru Jangan Izinkan & Belajar Saja 

Ia tak ingin kejadian seperti di DKI Jakarta dan juga sejumlah wilayah lain terjadi di Jawa Timur. Dimana siswa berseragam STM, SMA juga SMK ikut turun aksi ke jalan ikut bergabung dengan mahasiswa.

Khofifah khawatir, para siswa yang belum bisa menghitung bagaimana arus massa jika bergabung dengan ribuan massa dari kalangan lain nanti justru akan berdampak buruk. Ia tak ingin ada kejadian buruk terjadi pada mereka.

"Saya mohon seluruh guru dan kepala sekolah untuk SMA SMK jangan diizinkan. Tetal belajar seperti biasanya. Biarkan kali ini para siswa SMA SMK memberikan kesempatan ke kakak kakak mahasiswa," tegasnya.

Tidak hanya itu, untuk para mahasiswa yang akan aksi turun ke jalan hari ini, Khofifah mengimbau agar mereka tetap santun. Dan menjaga keamanan. Tetap dalam koridor kesopanan dan juga Khofifah meminta agar pesan yang disampaikan adalah pesan yang objektif.

"Dari banyak foto-foto yang sampai ke saya, ada pesan yang agak nyeleneh. Objektivitas yang ingin mereka sampaikan harus dijaga lah. Ada message yang mungkin joke kali ya tapi itu muncul banyak dan terpotret," ucap Khofifah menyoal banyak poster para protester yang viral dengan kalimat-kalimat khas millenial. (Fatimatuz Zahroh)

Cara Polisi Hadapi Demo Mahasiswa Surabaya, Tak Pakai Peluru Karet hingga Ada Pasukan Asmaul Husna

Polda Jatim rupanya memiliki cara sendiri untuk menghadapi para demonstran di Surabaya.

Mereka tak gunakan peluru karet.

Polda Jawa Timur menerjunkan pasukan Asmaul Husna untuk mengamankan aksi massa di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (26/9/2019).

Mereka saat ini telah disiagakan di halaman Gedung DPRD Jawa Timur.

Pasukan ini akan berada pada barisan depan, berhadapan langsung dengan demonstran.

Pada sejumlah aksi besar, pasukan Asmaul Husna ini sering diturunkan, terutama pada aksi yang berpotensi rusuh.

Pasukan ini terdiri dari ratusan anggota polisi penghafal 99 nama-nama Allah.

Mereka mengenakan serban putih di kepala mereka.

"Kami ingin aksi unjuk rasa nanti berjalan aman dan tertib. Karena itu, bukan polisi bersenjata yang ada di depan. Tetapi pasukan Asmaul Husna," kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan, Kamis (26/9/2019).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved