Ikutan Demo, Ratusan Pelajar Dirazia Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Temukan ini
Seratus pelajar terjaring razia Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Mereka diamankan karena hendak mengikuti aksi demonstrasi di DPRD Jatim
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seratus pelajar terjaring razia Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (26/9/2019). Mereka diamankan karena hendak mengikuti aksi demonstrasi di gedung DPRD Jatim.
Mereka tidak hanya berasal dari Surabaya, melainkan dari Gresik, Lamongan dan Tuban. Mereka nekat mengendarai sepeda motor menuju Surabaya.
Dalam razia itu, Polisi memeriksa belasan pelajar pukul 11.00 wib. Mereka datang seusai menerima pesan berantai melalui whatsapp (WA) dan media sosial, Facebook (FB).
Tas yang mereka bawa diperiksa satu persatu. Tidak luput, kertas sebagai bentuk protes. Tidak hanya mereka yang menggunakan seragam, pelajar yang menggunakan pakaian bebas turut diamankan.
Dari dalam tas yang mereka bawa, bukannya buku atau alat tulis yang berada di dalam. Korps Bhayangkara malah menemukan senjata tajam. Seperti celurit dan pisau. Ada lagi yang membawa batu dan petasan.
"Saya dari tuban pak, datang sama teman," ujar AF, siswa SMA asal Tuban itu kepada Tribunjatim.com.
Mereka langsung diangkut menggunakan kendaraan polisi menuju Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
• Belum Sah WNI, Otavio Dutra Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia, Persebaya: Mohon PSSI Bijak
• Cairan Lumpur Mengandung Minyak Belum Surut, Petugas BPB Linmas Surabaya Stand By di Lokasi
• Wiranto Klaim Aparat Hadapi Perusuh Bukan Demonstrasi, Bongkar Tujuan Akhirnya: Ada Gerakan Baru
Disana sudah ada ratusan pelajar yang terkena razia. Para tunas bangsa ini rata-rata hendak ikut ambil bagian demonstrasi di Surabaya.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto mengaku sejak pagi pihaknya sudah mengamankan siswa yang hendak ikut demonstrasi sambil membawa senjata tajam ke Mapolres.
"Kita bawa ke Polres siswa-siswa pelajar yang bukan mahasiswa ini, ada sekitar 100 orang lebih. Pelajar SMA total ada 60 siswa yang terdiri dari Lamongan, Gresik dan sekitarnya sebagian besar dari Surabaya. Kemudian dari SMP ada 30 siswa," paparnya kepada Tribunjatim.com.
Pihaknya sangat prihatin ketika ditanya tujuan demo dan membawa pesan-pesan yang bertuliskan kalimat tidak pantas itu. Mereka hanya mengetahui ada demo kemudian datang.
"Mereka juga ini rata-rata lewat dari grup grup kemudian sosial media Facebook dia ajak semua ngikut-ngikut sama kayak di Jakarta. Apa yang terjadi di Jakarta belum tentu benar. Mereka tidak mengerti juga apa yang disuarakan," terangnya.
Sementara pelajar, asal Tuban yang kedapatan membawa sajam sedang menjalani pemeriksaan.
"Mereka yang tidak membawa sajam sekarang dijemput orang tua, agar tidak berkeliaran lagi di jalan," tutupnya. (wil/Tribunjatim.com)