Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wiranto Klaim Aparat Hadapi Perusuh Bukan Demonstrasi, Bongkar Tujuan Akhirnya: Ada Gerakan Baru

Wiranto menyebut adanya tujuan akhir dari para demonstran. Semuanya dibongkar blak-blakan oleh Wiranto

Penulis: Januar AS | Editor: Sudarma Adi
(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Wiranto Klaim Aparat Hadapi Perusuh Bukan Demonstrasi, Bongkar Tujuan Akhirnya: Ada Gerakan Baru 

Wiranto Klaim Aparat Hadapi Perusuh Bukan Demonstrasi, Bongkar Tujuan Akhirnya: Ada Gerakan Baru

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut bakal ada gelombang gerakan baru dalam aksi demonstrasi baru-baru ini.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto membahas soal demonstrasi yang terjadi di sekitaran DPR RI.

Tak cuma itu, Wiranto juga blak-blakan menyebut ada gerakan baru dibalik demonstrasi tersebut.

Hal itu disampaikan Wiranto saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Kamis (26/9/2019).

Mulanya Wiranto mengatakan saat menangani kericuhan yang terjadi setelah demonstrasi, aparat keamanan tak lagi berhadapan dengan para massa aksi.

Beda Sikap Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah Hadapi Demo: Guru Jangan Izinkan & Belajar Saja

Wiranto menilai kericuhan yang terjadi di malam hari adalah ulah perusuh.

"Aparat tak lagi menghadapi demonstrasi, tapi menghadapi perusuh," ucap Wiranto, dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV.

Wiranto menjelaskan para perusuh tersebut memiliki tujuan akhir untuk mengagalkan pelantikan anggota DPR RI dan presiden Jokowi di Oktober mendatang.

Reaksi Wiranto Soal Kabar Teror Ular di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya: Usaha untuk Provokasi

Ia kemudian mengaku mendapatkan informasi soal adanya gerakan gelombang baru.

Wiranto menungkapkan tujuannya memberikan pernyataan tersebut, agar masyarakat Indonesia menjadi lebih waspada.

"Dari informasi yang kita terima nantinya akan ada satu gerakan gelombang baru," ucap Wiranto.

"Ini supaya kita waspada, untuk gerakan gelombang baru," tambahnya.

Wiranto mengatakan gerakan gelombang baru melibatkan beberapa kelompok, satu di antaranya adalah pelajar.

Ia menilai gerakan gelombang baru itu telah berhasil menghasut para pelajar untuk melawan aparat.

Diwartakan sebelumnya sejumlah pelajar menyerang polisi di kawasan DPR RI, pada Rabu (25/9/2019).

"Yang akan melibatkan beberapa kelompok masyarakat, pelajar, tadi sudah kemarin," ujar Wiranto.

"Mereka sudah menghasut adek-adek pelajar, untuk berhadapan dengan aparat kemanan," tambahnya.

Wiranto mengatakan gerakan gelombang baru tersebut menginginkan timbulnya korban dari perseteruan pelajar dengan aparat polisi.

Timbulnya korban, akan memancing amarah dan menimbulkan kekacauan yang lebih besar.

Hal tersebut nantinya dikhawatirkan melahirkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

"Dengan harapan muncul korban, nanti akan mempermasalahkan aparat keamanan," kata Wiranto.

"Korban menjadi martir, martir kemudian menciptakan gerakan yang lebih besar lagi,"

"Dan kekacauan akan membangun ketidakpercayaan terhadap pemerintah yang sah," tambahnya.

Wiranto menilai gerakan gelombang baru juga akan melibatkan Islam radikal.

Tak cuma Islam radikal, Wiranto beranggapan gerakan tersebut juga akan mengikut sertakan suporter bola, buruh, tukang ojek, hingga para tenaga medis.

"Gerakan gelombang baru ini akan mengerahkan Islam radikal," kata Wiranto.

"Kelompol Islam garis keras,"

"Juga akan melibatkan para suporter, kemudian temen-temen buruh, juga tukang ojek, dan para medis," tambahnya.

Wiranto mengatakan hal tersebut terbukti dari para tenaga medis yang mendapatkan infomasi tak tepat soal RUU KUHP.

Ia menjelaskan di kalangan tenaga medis beredar pesan yang mengatakan di dalam RUU KUHP, dokter atau perawat yang memberikan pengobatan tak sesuai akan didenda Rp1 juta.

Wiranto menegaskan hal itu tak tertulis di undang-undang.
"Bahkan para medis sudah diberikan informasi sesat," ucap Wiranto.

"Tidak ada di UU," tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved