Surabaya Menggugat
Kusnadi dan Sahat Temui Massa Demo di DPRD Jatim, Sepakati Lanjutkan Aspirasi ke Pusat
Ada enam poin pernyataan sikap yang lantas ditandatangani oleh Kusnadi sebagai Ketua DPRD Jawa Timur.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Berdasarkan penjelasan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unair Surabaya, Agung Tri Putra, gelaran aksi di depan Gedung DPRD Jawa Timur dilakukan dua kelompok aliansi. Yakni, Aliansi Kekuatan Sipil dan Aliansi Mahasiswa Jatim.
Keduanya, merupakan gabungan dari elemen mahasiswa yang secara umum memiliki tuntutan sama. Yakni, menolak UU KPK dan menuntut presiden melahirkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang membatalkan UU KPK, serta terkait beberapa UU lainnya.
"BEM Unair secara tidak langsung bergabung di keduanya," kata Agung Tri Putra kepada Surya.co.id (TribunJatim.com Network) ketika dikonfirmasi seusai acara, Kamis (26/9/2019).
Massa Aliansi Kekuatan Sipil tiba lebih dahulu secara berangsur-angsur sejak pukul 11.00 WIB. Sementara itu, Aliansi Mahasiswa Jatim tiba belakangan sekitar pukul 13.00 WIB.
Tiba di lokasi, massa Aliansi Mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Negeri (Uinsa) Surabaya, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya, dan sejumlah universitas lain tak langsung berkumpul.
Menurut Agung Tri Putra, ada indikasi oknum provokator yang menginginkan bentrokan antar peserta aksi, juga dengan aparat keamanan.
"Kami melihat indikasi itu dari adanya lemparan botol, penyalaan flare, laporan dari teman-teman, dan juga indikasi lain," katanya.
• Sekolah Diliburkan, Puluhan Siswa SD & SMP Ini Ikut Aksi Demo di DPRD Jatim, Bawa Poster Kritik DPR
• Komentarnya soal Demo Mahasiswa Dihujat, Melody Prima Berikan Klarifikasi Lewat Instagram
Melihat hal itu, Agung tak lantas mengajak massa dari Aliansi Mahasiswa Jatim bergabung dengan massa lain.
"Kami bertanggung jawab terhadap peserta aksi. Kami ingin menyampaikan aspirasi secara bijak," katanya.
Hal senada disampaikan Koordinator Lapangan dari Uinsa, Marko Asroful Anam.
"Dari awal, kami ingin menyampaikan aspirasi dengan damai. Namun, kami mendapat laporan akan ada provokasi," katanya.
Akibatnya, konsentrasi massa sempat terbagi menjadi dua bagian dengan komando berbeda.
Sekalipun demikian, massa tetap menyampaikan aksi dengan membacakan butir tuntutan.
Bahkan, pimpinan dewan juga menandatangani butir tuntutan tersebut.
Berikut Tuntutan Aliansi Mahasiswa Jawa Timur yang ditandatangani Kusnadi, lengkap dengan materai serta tembusan ke Presiden Joko Widodo: