Jembatan Joyoboyo Baru akan Dibangun Oktober Ini, Pedagang Seragam Aparat Dapat Kompensasi
Pemkot Surabaya menyatakan akan memulai proyek pengerjaan fisik Jembatan Joyoboyo, Multy years senilai Rp 42 miliar oktober depan.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyatakan akan memulai proyek pengerjaan fisik Jembatan Joyoboyo oktober depan.
Proyek lMulty years senilai Rp 42 miliar tersebut sudah dapat pemenang tender pengerjaan awal.
"Saya lupa rekanan pemenang lelang Jembatan Joyoboyo. Kami targetkan Oktober besok sudah dimulai pengerjaan fisik proyek jembatan ini," terang Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Jumat (27/9/2019).
Jembatan yang bakal menjadi proyek mercusuar baru di Kota Surabaya itu akan dibangun di sisi barat Jembatan Joyoboyo lama.
Setelah dinyatakan ada pemenang, rekanan ini akan Teken kontrak.
(PDAM Dinilai Pasang Pipa Asal-asalan Pasca Pengerjaan Proyek Box Culvert di Gresik, Warga Resah)
"Yang jelas rekanan ini harus mengurus jaminan pelaksanaan proyek. Baru kemudian memulai pengerjaan fisik," kata Erna.
Sebagaimana maket ilustrasi yang disampaikan, Jembatan megah nan cantik itu akan menjadi ikon baru kota.
Jembatan ini memiliki panjang 175 meter dan lebar 19,5 meter.
Jembatan dengan tali gantung itu akan menyambung jalan frontage road sisi barat yang saat ini sudah selesai.
Jembatan itu wajib dituntaskan hingga 2020 saat Wali Kota Tri Rismaharini mengakhiri jabatan sebagai wali kota.
Jembatan ini menyambung hingga sisi Komplek pendidikan Santo Yoseph di sisi Joyoboyo.
Sebelum ditentukan pemenang tender proyek jembatan itu, para pelelang lebih dulu mengikuti beauty contest atau Pemaparan.
Ada tiga rekanan yang lolos dalam seleksi sebelumnya.
(DPRD Kota Surabaya : Pembangunan Alun-alun Surabaya Tak Boleh Telat)
Ketiga pelelang itu adalah Waskita Beton, Gorib dan terakhir Rudi Etika.
Khusus untuk jembatan akan ada Bentang 70 meter. Tepatnya persis di depan terminal Joyoboyo sebelah baratnya kantor PDAM.
Dalam tahapan pengerjaan tersebut, diharapkan Oktober bisa dilaksanakan. Pekerjaan Proyek ini multi years. Pada tahun pertama akan ada uang muka sekitar 20 persen.
Ganjar Siswo Pramono, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya, menyampaikan, jembatan Joyoboyo tersebut untuk akses dari Frontage A Yani Barat Wonokromo.
Jembatan ini juga bisa diakses dari Gunungsari.
"Jembatan baru itu Bisa menuju Gunung Sari. Dari Wonokromo ke utara menuju terminal baru atau ke arah barat menuju Gunung Sari," jelas Ganjar.
(Proyek Umbulan di Jalan Citraraya UNESA Sebabkan Kemacetan, Ini Tanggapan Humas Perumahan Ciputra)
Menyusul akan dimulainya pengerjaan fisik jembatan, deretan kios penjual Seragam aparat di tepi Frontage Wonokromo itu akan terkena dampak langsung.
Lokasi ini akan menjadi titik utama penghubung jembatan.
Tentunya para pemilik bedak kios dan pedagang seragam dan aksesoris TNI Polisi di Jl Wonokromo Surabaya akan mendapat kompensasi.
Tercatat ada 11 penjual seragam yang menjajakan produknya di barisan bedak kios ini.
Saat ditemui beberapa waktu lalu, Para pedagang itu tak menduga kalau lokasi tempat mereka berjualan di tepi sungai, pinggir jalan raya itu terkena dampak proyek infrastruktur kota.
Lahan dan Bedak kios mereka akan dibeli Pemkot Surabaya untuk Pembangunan Jembatan Joyoboyo.
"Pada dasarnya saya manut demi kepentingan umum. Tapi mbok ya ganti rugi kami juga sepadan dan adil," kata Munir, salah satu pedagang seragam di bedak kios Jl Wonokromo saat ditemui surya minggu lalu.
Mereka mengaku telah dipertemukan dengan Pemkot. Selain mereka ada juga pihak kelurahan dan kecamatan.
Para pedagang mendapat sosialiasisasi akan rencana Pembangunan jembatan pembelah anak Sungai Brantas tersebut.
Akan ada sekitar 26 Persil termasuk 11 pedagang bedak kios yang akan terkena dampak pembangunan infrastruktur kota tersebut.
Hingga saat ini belum semua bisa dibebaskan. Termasuk 11 pedagang di kios bedak itu belum dibebaskan.
Mereka para pedagang rata-rata menempati bedak ukuran 4x5 meter ada yang di bawah ukuran ini.
Selain jualan seragam aparat, ada juga yang jualan dompet kulit dan stempel.
Para pedagang mengaku akan manut dan mendukung terealisasinya Pembangunan jemabatan tersebut.
"Kami juga perlu mencari tempat pengganti kios ini. Itu tidak mudah. Ganti rugi harus sepadan," kata Munir.
Reporter: Surya/Nuraini Faiq
(Warga Citraland Surabaya Trauma Macet Parah di Jalan Raya Citraraya, Gara-gara Proyek Pipa Umbulan)