Pantau Kedatangan 24 Pengungsi Wamena, Bupati Sampang Pilih Tunda Kunjungan Ke Jepang
Slamet Junaidi mengaku dapat undangan sebagai pemateri di Nagoya, Jepang. Namun di saat yang sama ada jadwal evakuasi 24 orang dari Wamena
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNMADURA.CO, SAMPANG - Bupati Sampang, Slamet Junaidi menunda kunjungannya ke Negara Jepang.
Slamet Junaidi memilih pantau pemulangan warganya yang dievakuasi dari kerusuhan di Wamena, Papua.
Slamet Junaidi mengaku mendapat undangan sebagai pemateri di University Nagoya, Jepang. Namun di saat yang sama merupakan jadwal evakuasi 24 warga Sampang dari Wamena.
"Karena ini bersangkutan dengan nasib manusia dan lebih urgen dari pada kunjungan saya ke Jepang," ujarnya kepada TribunMadura.com, Kamis (3/9/2019).
(Pasca Kerusuhan Wamena, Warga Pamekasan Madura Mengungsi Lima Hari di Markas TNI AU)
Dijelaskan, selain menjadi pemateri di University Nagoya, Jepang, pihaknya membatalkan pertemuan dengan sejumlah pengusaha di Nagoya.
"Tentunya pertemuan itu kami ingin mengajak pengusaha di Nagoya agar mau berinvestasi di Sampang," ungkap Slamet Junaidi.
Ia menambahkan pihaknya akan mengatur waktu lagi untuk merealisasikan pertemuan tersebut.
"Jadi kalau dengan kunjungan saya ke Jepang itu gampang, satu atau dua pekan lagi saya bisa kesana, namun kalau bersangkutan dengan masyarakat itu tidak bisa ditunda lagi," pungkasnya.
Reporter: TribunMadura.com, Hanggara Pratama