Badan Geologi Nasional Masih Kaji Semburan Minyak Di Kutisari, Sebut Belum Dapat Beri Rekomendasi
Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM masih belum bisa memberikan rekomendasi untuk kasus semburan minyak di Kutisari Indah Utara III Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM masih belum bisa memberikan rekomendasi untuk kasus semburan minyak di Kutisari Indah Utara III Surabaya. Sebab, saat ini masih terus dilakukan kajian.
"Kalau untuk penutupan semburan, dari Badan Geologi juga belum bisa memberikan rekomendasi," kata Peneliti Sumber Daya Migas Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM, Bambang Sugiarto.
Menurut Bambang, untuk saat ini, pihaknya juga belum bisa memberikan rekomendasi untuk menutup titik semburan di rumah milik perusahaan karpet tersebut.
Sepanjang pengamatan pihaknya, kata Bambang, semburan tersebut masih dalam kategori normal belum membahayakan warga.
• Tim Kementerian ESDM Pantau Lokasi Semburan di Kutisari Pakai Georadar, Temukan Rembesan Minyak
• Tim Kementerian ESDM Selidiki Semburan Minyak di Kutisari Surabaya, Cari Sumur Peninggalan Belanda
"Fenomena semburannya juga belum dalam volume mengkhawatirkan berdampak luas untuk masyarakat," tambahnya.
Meski begitu, ia mengatakan tetap akan memantau dengan terus berkoordinasi dengan Dinas ESDM Jatim serta Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
Namun Bambang juga meminta pemantauan tersebut harus dalam kategori normal. Sebab, jika terlalu ekstra, ia khawatir warga merasa resah dan ia khawatir warga merasa ada sesuatu yang membahayakan.
"Juga akan membuat masyarakat resah," katanya.
Diketahui, Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM selama beberapa hari terakhir melakukan peninjauan di sekitar lokasi semburan serta menggunakan alat Georadar yang berfungsi untuk melihat gambaran dibawah permukaan tanah.