Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Terkuak Alasan Soeharto Temui Istri Soekarno Diam-diam, Sang Presiden Sempat Meradang, Tien Cemburu

Pertemuan itu sempat membuat Soekarno meradang hingga istri Soeharto, Bu Tien terbakar cemburu.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
historia.id via TribunMedan dan Istimewa TribunJatim
Terkuak Alasan Soeharto Temui Istri Soekarno Diam-diam, Sang Presiden Sempat Meradang, Tien Cemburu 

"Aduh, buat apa sih dipertemukan segala. Itu Bu Harto jadi marah," kata Probosutedjo, adik Soeharto, dalam bukunya berjudul Probosutedjo : Saya dan Mas Harto.

Tak hanya Bu Tien, ternyata Soekarno juga mengetahui pertemuan tersebut dan marah karena mengira Soeharto hendak menculik Ratna Sari Dewi.

"Tidak jelas mengapa rencana yang sudah diatur sangat rahasia itu bocor. Tentu saja, info tersebut sampai kepada presiden dengan penafsiran yang sudah keliru," kata Yoga Sugomo

Taktik Jitu Kopassus Lumpuhkan Dukun PKI Mbah Suro di Padepokannya, Dikenal Sakti & Kebal Senpi

Turunnya Presiden Soekarno merupakan awal dari melesatnya karir Soeharto.

Namun, untuk meraih pangkat hingga Jenderal Besar lima, Soeharto harus melalui perjuangan keras.

Dilansir dari Nakita, karir militer Soeharto berawal saat menjadi prajurit KNIL (1942) atau tentara kerajaan Hindia Belanda.

Saat Jepang menduduki Indonesia dan Belanda menyatakan menyerah, Soeharto bergabung dalam prajurit PETA (Pembela Tanah Air).

Begitu Jepang kehilangan kekuasaan dan Indonesia memasuki masa transisi revolusi untuk mempertahankan kemerdekaan, Soeharto yang sudah memiliki keterampilan bertempur langsung bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Sebagai anggota TKR yang kemudian menjabat Batalyon X, Soeharto terlibat dalam berbagai pertempuran sengit melawan pasukan Sekutu dan Belanda.

Pasukan Sekutu yang datang ke Indonesia pasca proklamasi 1945 itu bertugas melucuti tentara Jepang sekaligus mengambil alih kekuasaan RI ke tangan kolonial Belanda.

Kisah Tatang Koswara Sniper Misterius di Kopassus, Berangkat Bawa 50 Peluru, 1 Butir untuk Dirinya

Kolase Soeharto dan Soekarno
Kolase Soeharto dan Soekarno (Istimewa via TribunJambi/ Sripoku)

Soeharto saat itu berpangkat Letkol, pernah terlibat dalam beberapa pertempuran besar di kawasan Banyubiru, Ambarawa (Palagan Ambarawa), dan serbuan dadakan ke kota Yogyakarta yang kemudian dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949 atau Enam Jam Di Yogya.

Pasca kemerdekaan, Soeharto tetap memiliki peran yang penting dalam lingkup militer (TNI).

Soeharto kemudian mengemban amanah sebagai Paglima Mandala untuk membebaskan Irian Barat dan sekaligus penumpasan Gerakan 30 September (Gestapu), pada dekade yang sama, Soeharto juga menjabat sebagai Pangkostrad.

Irian Barat kembali ke pangkuan RI pada 1 Mei 1963 dan Gestapu berhasil diredam pada Oktober 1965.

Maret 1967, Soeharto dikukuhkan sebagai presiden ke-2 RI menggantikan Soekarno yang dituntut mundur oleh mahasiswa dan masyarakat pada Juli 1966.

Hebatnya Kopassus Kalahkan Pasukan Anti Teror Korea Meski Membeku, Kuat Tempur di Medan Bersalju

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved