Nyawa Demi Negara, Kisah Heroik Anggota Kopassus Tumpas Pengacau Sendirian, Lihat Endingnya
Inilah kisah seorang prajurit k Kopassus yang rela memberikan nyawanya kepada negara. Siapakah dia?
TRIBUNJATIM.COM - Mengorbankan nyawa demi negara adalah niat yang begitu mulia tetapi susah dilakukan.
Anggota Kopassus mengerjakan hal-hal yang tak bisa dikerjakan oleh para warga sipil biasa.
Sehingga, Kisah heroismenya selalu menjadi sesuatu yang spesial dan selalu diingat sejarah.
Jejak dari pasukan elite yang misterius, Kopassus selalu menuai rasa penasaran.
Dari sekian banyak jejak perjuangan mereka, ada jejak seorang anggota Kopassus melegenda dan menjadi sejarah.
• 4 Curhatan Gisella Anastasia, Alasan Pacari Wijin hingga Masih Teringat Kenangan Bersama Gading

Ia adalah Pratu Suparlan, satu di antara anggota Kopassus yang mengorbankan nyawa demi negara.
Kisah heroik ini terjadi di medan perang, di wilayah Timor Timur, atau sekarang bernama Timor Leste.
Peristiwa yang terjadi pada 9 Januari 1983 ini, menjadikan Pratu Suparlan seorang yang sangat penting.
• Fakta-fakta Pelaku Penyerangan Wiranto, Suami Istri Beda Usia 31 Tahun hingga Ada Pistol Dikontrakan
Kala itu, ia bersama timnya tengah berpatroli di wilayah Timor Timur.
Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan kawannya berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.
Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang disebut Fretilin si 'krebo hutan'.
Bak membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat gerombolan pengacau.
300 orang Fretilin itu membawa senjata, disertai senapan serbu, pelontar granat, dan monar.

Akhirnya, terjadilah pertempuran sengit di antara Kopassus dan Fretilin.
Jumlah anggota Kopassus yang kalah jauh dari para pengacau itu, membuat mereka kewalahan.
Apalagi, cuaca ekstrem melanda di tengah gempuran senjata peperangan.
Tembakan yang membabibuta ini, semakin membuat anggota Kopassus kocar-kacir.
• VIDEO VIRAL Pria Surabaya Hajar Bocah Saat Jalan di Gang Pemukiman, si Bocah Hanya Jongkok Kesakitan
Parahnya, mereka tak bisa bergerak leluasa karena di belakangnya terdapat jurang curam.
Tujuh anggota Kopassus pun berguguran terkena serangan.
Mau tak mau, Letnan Poniman pun memberi perintah untuk mundur.
Melihat kondisi alamnya, anggota Kopassus hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.
Sayangnya, kepungan Fretilin yang sangar dan sadis itu dinilai tak memungkinkan pelarian mereka.

Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.
Pratu Suparlan menawarkan diri untuk menahan serangan Fretilin.
Kemudian, ia membiarkan anggota Kopassus lainnya berlarian berlindung menuju bukit.
Pratu Suparlan maju menghadapi para pemberontak ganas seorang diri.
• Sindiran Tukul Arwana Pada Rumah Tangga Raffi, Nagita Kegirangan Dengarnya, Raffi: Wah, Salah Nih
Pratu Suparlan hanya bermodalkan senapan milik rekannya yang terkapar tak bernyawa.
Penuh kepercayaan diri, Pratu Suparlan pun menyerang ratusan Fretilin itu.
Nahas, Pratu Suparlan pun seakan menjadi makanan empuk bagi pemangsa.
Ia menjadi bulan-bulanan para pemberontak bengis yang menembakan peluru ke tubuhnya.
• VIRAL Kisah Pria Hadiri Nikahan Mantan, Tersenyum Kikuk Dapat Perlakuan Aneh dari Pengantin Lelaki
Tembakan yang membabibuta ke tubuhnya, membuat Pratu Suparlan tak bisa berdiri tegak.
Walaupun mencoba membalas tembakan menggunakan senapan angin di tangannya, Pratu Suparlan sudah tak sanggup melawan banyak.
Di antara hidup dan matinya Pratu Suparlan yang penuh luka ini, Fretilin malah terus mengerumuninya dan melempar tembakan.

Di detik-detik terakhir sisa tenaganya, Pratu Suparlan pun melakukan tindakan tak terduga.
Ternyata masih ada satu senjata pamungkas di dalam kantong seragamnya.
Pratu Suparlan merogoh sebuah granat dan sengaja melompat di antara para Fretilin itu, sambil mengucap takbir.
• Gejala dan Penyebab Penyakit Usus Buntu, Termasuk Sering Merasa Sakit di Perut Bagian Bawah
Ledakan granat ini telah memborbardir puluhan Fretilin.
Sebanyak 83 Fretilin menjadi korban, bersama Pratu Suparlan.
Setelah ledakan bom itu, bala bantuan pun datang.
Ratusan Fretilin yang masih tersisa pun berhamburan diserang anggota TNI.
• VIDEO VIRAL Pria Surabaya Hajar Bocah Saat Jalan di Gang Pemukiman, si Bocah Hanya Jongkok Kesakitan