Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menengok Kampung Dinoyo Tenun, Warga Ingin Wujudkan Kampung Selfie, Tiap Gang Dihiasi Spot Swafoto 

Ketika memasuki RT 06 RW 03 Dinoyo Tenun, Keputran, Tegalsari, yang pertama kali menyapa adalah mural warna-warni di sepanjang tembok.

Penulis: Delya Octovie | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/DELYA OKTOVIE
Warga RT 06 RW 03 Dinoyo Tenun, Keputran, Tegalsari, berswafoto di spot-spot yang tersedia di kampung mereka, Senin (14/10/2019). Mereka berharap, spot swafoto bisa menarik perhatian pengunjung sehingga kampung mereka dapat menjadi kampung wisata. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketika memasuki RT 06 RW 03 Dinoyo Tenun, Keputran, Tegalsari, yang pertama kali menyapa adalah mural warna-warni di sepanjang tembok lapangan olahraga.

Tak sekadar gambar-gambar lucu yang ditampilkan, tetapi juga ungkapan-ungkapan khas Surabaya dan yang menggambarkan Kampung Dinoyo Tenun, yakni Kampung Warna-warni.

Setelah puas dengan titel Kampung Warna-warni, warga Dinoyo Tenun ingin terus mengembangkan kualitas kampung.

Mengintip Kampung Heritage Jalan Panggung Setelah Direvitalisasi, Akses Jalan Dipaving ala Eropa

Tak tanggung-tanggung, kampung yang terdiri dari enam dasa wisma itu bercita-cita ingin menjadi Kampung Selfie.

"Ide awalnya dari saya. Saya merasa, tempat seluas ini kalau hanya dihiasi taman saja rasanya kurang menarik. Kami kan ada fasilitas nongkrong di pinggir sungai, terus ada lampu-lampunya menyala kalau malam," tutur Setiyawatie, Fasilitator Lingkungan Kelurahan Keputran, Senin (14/10/2019).

Ia lalu mengajak warga untuk menampilkan kreasinya masing-masing ke dalam bentuk spot swafoto.

Tiap dasa wisma diminta setidaknya membuat satu spot.

Penampakan Rumah Hotman Paris di Kampung, Kini Tajir Melintir, Lihat Atapnya, Mewah atau Sederhana?

Namun, dalam pengerjaannya, Dinoyo Tenun kini memiliki 11 spot swafoto menghiasi gang sepanjang 300 meter tersebut.

Spot-spot swafoto ini ditempatkan di pinggir sungai, dengan desain yang berbeda-beda.

Mulai dari spot berhias bunga berbentuk hati, kupu-kupu, sampai yang alami membentuk lengkungan dari ranting tumbuhan.

Ada pula yang memanfaatkan barang-barang bekas, seperti satu di antara spot yang seluruh dekorasinya terbuat dari ban bekas.

"Tapi tidak semua, soalnya kami takut kalau barang bekas semua, nanti tidak tahan lama. Kan kami ingin menjadikan kampung ini kampung wisata," kata perempuan yang akrab disapa Wati tersebut.

Selain itu, Kampung Selfie ini juga dijadikan ikon warga, setelah sebelumnya mengangkat ikon Kampung Mangga.

Mengenal Kampung Ngaglik RW 8 Surabaya, Warga Usaha Jajan Lumpia, Turun Temurun Sejak 30 Tahun Lalu

Rencananya, kampung akan dibuka sebagai wisata komersil untuk umum.

"Kami ingin menjadikan kampung ini kampung wisata, yang menjual spot-spot selfie-nya," kata Marijam, Lurah Keputran.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved