Reaksi Awkarin Saat Aksi Sosialnya 'Disenggol' Politisi, Tantang Bertemu hingga Singgung Soal Nyaleg
Awkarin bereaksi karena jadi sorotan para politisi soal aksi sosialnya yang kini gencar ia lakukan. Sang artis media sosial ungkapkan pendapatnya.
Penulis: Ignatia | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Budiman Sudjatmiko membandingkan keduanya dengan menyinggung soal sensasi dan esensi.
"2 contoh kebaikan oleh 2 perempuan: 1. Awkarin & 2. Tri Mumpuni.. Yg pertama basisnya sensasi, yg ke 2 esensi. Kebaikan harus sensasional tp yg lebih penting juga esensial. Tak cukup salah 1. Budaya kita lebih suka yg pertama, meski tubuh kita butuh yg ke 2.." tulis Budiman Sudjatmiko seperti dikutip TribunJatim.com dari Twitternya @budimansudjatmiko, Senin (14/10/2019).
Setelah mengunggah cuitan tersebut, Awkarin pun langsung membalas dan me-mention sang politisi.
Awkarin lewat akunnya @awkarin di Twitter tak tanggung-tanggung menyampaikan ajakannya untuk bertemu Budiman Sudjatmiko.
"@budimandjatmiko yuk pak, would be such an honor to meet you in person untuk membahas apa yang bisa kita bantu untuk negara ini," balas Awkarin di aku Twitter-nya @ awkarin.
Cuitan Budiman yang berujung pada balasan dari Awkarin ini pun menuai reaksi.
Mulai dari banyak yang mendukung kedua belah pihak tetapi ada juga yang mengkritik mereka.
Awkarin sempat mengatakan ia benar-benar menunggu balasan dari Budiman Sudjatmiko.
"*nunggu pak budi bales mentionan saya*" tulis Awkarin.
Tak beberapa lama kemudian, Budiman Sudjatmiko pun membalas cuitan Awkarin lewat retweet netizen.
"Nunggu jadwal @awkarin aja," tulis dia membalas twit netizen soal mengajak Awkarin jalan-jalan ke desa.
Setelah berbagai cuitan dengan Budiman Sudjatmiko itu, Awkarin terlihat menuliskan perasaannya.
Awkarin memposting beberapa pendapatnya soal para politisi dan orang penting negara yang mulai 'menyenggol' namanya.
Misalnya, saat Awkarin mengatakan lebih menunggu diadakannya pembicaraan soal gerakan sosial yang kerap mencatut namanya.
Awkarin sempat mengungkap anggapan soal dirinya yang mulai diserang para politikus.