Sisi Kelam Dunia Hiburan K-Pop, Jadi Budak Kontrak Kerja hingga Diet Gila-gilaan Demi Tubuh Ideal
Berikut sisi kelam dunia hiburan K-Pop yang harus dilalui para idola, termasuk menjadi budak kontrak kerja.
Berikut sisi kelam dunia hiburan K-Pop yang harus dilalui para idola, termasuk menjadi budak kontrak kerja.
TRIBUNJATIM.COM - Mantan member girlband Korea Selatan f(x), Sulli, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (13/10/2019) waktu setempat.
Ya, Sulli ditemukan tewas di apartemennya karena bunuh diri dan terkena depresi.
Kejadian ini membuat kita bertanya-tanya, ada apakah di balik industri K-Pop, sehingga para bintangnya mesti bekerja sangat keras hingga depresi.
• Pesan Terakhir Sulli untuk Para Haters, Beredar Surat Wasiatnya untuk Fans: Terima Kasih
Nyatanya, memang ada sisi kelam di industri hiburan yang digandrungi sejuta umat itu.
Dirangkum TribunStyle.com (grup TribunJatim.com) dari berbagai sumber, berikut 10 fakta sisi kelam dunia hiburan K-pop yang harus dilalui para idola agar bisa meraih mimpi.
1. Memiliki Jadwal Yang Sangat Padat
Para calon idola yang ingin terkenal harus bekerja lebih keras daripada yang lain.
SBS Pop Asia mengatakan bahwa rata-rata hari kerja bisa sampai 20 jam,dan hanya tinggal beberapa jam untuk istirahat tidur.
Itu mungkin bisa dilakukan satu atau dua kali berturut-turut, tapi ini sepanjang hari dan bahkan setiap hari.
Menurut Seoul Beats, tidur merupakan suatu kemewahan bagi para idol dibandingkan uang atau mobil mewah maupun memiliki rumah gedongan.
• VIRAL Video Terakhir Sulli saat Live IG, Curhat soal Komentar Jahat: Jangan Terlalu Keras Kepadaku
2. Menjadi budak kontrak kerja adalah hal yang normal
Dalam dunia K-Pop, menandatangani kontrak berarti membiarkan hidup mereka 'hilang'.
Dalam kontrak mungkin mengatakan 7 sampai 15 tahun seseorang harus tinggal dengan manajemen dan melakukan hal yang sama persis seperti dalam kontrak.
Hal ini mungkin wajar jika kontrak berjalan sesuai kesepakatan, namun pada praktiknya, tahun kontrak bisa saja mundur seiring dengan debut seseorang sebagai bintang.