Liga Indonesia
Kiper Legendaris Persela Lamongan Choirul Huda Selalu Dikenang, Begini Ungkapan Haru Sang Istri
Almarhum Choirul Huda, kiper legendaris Persela Lamongan mendapat tempat berarti di hati pecinta Persela Lamongan.
Penulis: Khairul Amin | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Almarhum Choirul Huda, kiper legendaris Persela Lamongan mendapat tempat berarti di hati pecinta Persela Lamongan.
Bukan hanya karena ia menghembuskan napas terakhirnya akibat insiden benturan saat membela Persela Lamongan lawan Semen Padang pada 15 Oktober 2017 lalu, namun kiper kelahiran Lamongan 2 Juni 1979 lalu itu menjadi salah satu pemain yang membela satu tim dalam karier hidupnya.
Choirul Huda tercatat membela Persela Lamongan sejak tahun 1999 hingga 2017.
Tak ayal, setiap tahun, momen meninggalnya Choirul Huda selalu diperingati untuk mengenang sang kiper legendaris Persela Lamongan.
• Hasil Persela Vs PSIS 0-1, Dramatis, Hari Nur Yulianto Selamatkan Laskar Mahesa Jenar dari Kekalahan
• One Minute Silence untuk Choirul Huda Warnai Laga Persela Vs PSIS Semarang di Surajaya
Satu di antaranya saat laga Persela vs PSIS Semarang di Stadion Surajaya Lamongan pada 18 Oktober 2019 lalu.
Saat laga Persela vs PSIS Semarang, digelar "one minute silence" di menit-44, untuk mendoakan Choirul Huda.
Menit 44 merupakan menit terjadinya insiden benturan yang dialami Choirul Huda hingga akhirnya meninggal.
Semua suporter di stadiun kompak membentangkan poster besar bergambarkan foto Choirul Huda semasa berseragam Persela Lamongan.

Meski momen ini mengingatkannya pada kejadian yang menimpa suaminya, istri almarhum Choirul Huda, Lidya Anggraini mengaku senang.
“Sebenarnya aku gak mau membicarakannya, karena itu sama saja mengulang dua tahun yang lalu. Tapi gimana lagi, terima kasih banyak untuk semua suporter Lamongan,” terang Lidya Anggraini pada Surya (TribunJatim.com Network), Minggu (20/10/2019).
• Persela Kalah dan Masuk Zona Degradasi, Nil Maizar Serahkan Nasib Kepelatihannya pada Manajemen
• Dikalahkan China di Laga Uji Coba Kedua, Pelatih Timnas U-19 Indonesia Kantongi Peta Kekuatan Tim
“Saya juga terharu, setiap tahun almarhum diingat, jangan sampai dilupakan, kalau bisa tahun depan begini lagi, saya malah lebih gembira,” tambahnya.
Apalagi, setelah meninggalnya sang suami, diceritakan Lidya Anggraini, ia tidak pernah lagi saksikan langsung pertandingan di Stadion Surajaya Lamongan.
Hanya saat momen peringatan suaminya saja Lidya Anggraini bersedia hadir.
“Bukan karena trauma, tapi ya karena sudah tidak ada yang kenal lagi dengan pemain Persela sekarang,” ucapnya.
Ditambahkan Lidya Anggraini, paling diingat dari almarhum semasa membela Persela Lamongan adalah kecintaannya pada tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut.
• Presiden HRC Dukung Jorge Lorenzo Tetap Bersama Honda Musim Depan, Hasil Tak Pernah Berbohong
• Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Bahagia Bisa Pertahankan Gelar di Denmark Open 2019