Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Keluarga Tertawa Dengar Mimpi ‘Aneh’ Soeharto Sebelum Wafat, Padahal Diceritakan dengan Nada Serius

Ada cerita soal mimpi Soeharto yang disebutnya aneh beberapa tahun sebelum ia meninggal dunia. Tapi ternyata keluarga Soeharto menanggapi berbeda.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribun Manado
Foto keluarga cendana, Soeharto dan anak-anaknya 

Tidak hanya itu, upacara Bedah Bumi juga mereka laksanakan.

Mereka juga berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Soeharto saat di rumah sakit bersama keluarga
Soeharto saat di rumah sakit bersama keluarga (www.tututsoeharto.id)

"Upacara kecil itu merupakan permohonan izin kepada Tuhan yang Maha Kuasa, agar arwah Bapak HM Soeharto yang sangat kami cintai dikaruniai tempat yang terbaik. Kami juga meminta kepada Tuhan agar pekerjaan kami lancar dan selamat," ujar Sukirno.

Seusai berdoa, penggalian pun dilakukan.

Awalnya, tak ada yang aneh pada penggalian makam tersebut.

Hujaman linggis yang pertama, dan kedua masih berjalan normal.

Namun, pada hujaman yang ketiga, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras.

"Tepat pada hantaman linggis yang ketiga kali, tiba-tiba duaarrr!! Terdengar suara ledakan yang sangat keras bergema di atas kepala kami," kata Sukirno.

Terdengarnya suara ledakan itu, membuat mereka saling berpandangan.

Isi Sebenarnya Buku Khusus Milik Soeharto Saat Jadi Presiden, Mantan Kapolri Ungkap Soal Daftar Urut
Isi Sebenarnya Buku Khusus Milik Soeharto Saat Jadi Presiden, Mantan Kapolri Ungkap Soal Daftar Urut (Ist via Intisari.Grid.ID)

Mereka juga berusaha menerka dari mana asal suara keras tersebut.

"Bukan seperti bunyi petir, lebih mirip dengan kalau sebuah bom besar meledak di atas cungkup Astana Giribangun. Dan kami semua terdiam karena kenyataannya tidak ada yang porak-poranda," sambung Sukirno.

Selain itu, seusai peristiwa ledakan itu, sama sekali tidak ada benda yang bergeser dari tempatnya sebagai akibat bunyi ledakan keras tersebut.

Terkait ledakan tersebut, Begug Purnomosidi yang saat itu menjadi Bupati Wonogiri mengatakan, ledakan itu merupakan isyarat.

"Alhamdulillah, ini mengisyaratkan bahwa Pak Harto benar-benar orang besar. Bumi mengisyaratkan penerimaannya terhadap jenazah beliau," ucap Begug menengahi keheningan.

Selanjutnya, penggalian itu dilakukan Sukirno dengan hati sedih.

"Saya melanjutkan penggalian makam dengan hati yang sedih. Tidak mungkin lagi berebut cerutu bekas isapan Pak Harto, yang kemudian saya nikmati di depan teman-teman yang memandang dengan iri," ujar Sukirno.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved