Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Protes Menu MBG Hanya Nasi Lauk Keripik Tempe dan Sayur, Pengurus: Suplai Daging Bermasalah

Warga di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan kualitas menu MBG yang dinilai tidak memenuhi standar gizi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Aplikasi ULAS
MENU MBG BERMASALAH - Tangkap layar program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jawa Tengah. Menu ini dikeluhkan belum memenuhi standar gizi oleh Johan Wahyu melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.48 WIB. Pengurus angkat bicara dan jelaskan alasannya. 

TRIBUNJATIM.COM - Masalah menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali muncul.

Kali ini, warga di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, mengeluhkan kualitas menu MBG yang dinilai tidak memenuhi standar gizi.

Melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), Selasa (30/9/2025), warga itu mengeluhkan menu MBG yang hanya berisi keripik tempe dan gorengan sebagai lauknya.

Soal ini, pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah yang merupakan penyedia MBG Tipes 2 mengakui hal tersebut.

Penyedia mengatakan, permasalahan tersebut muncul akibat suplai daging bermasalah.

Keluhan itu disampaikan oleh Johan Wahyu.

Johan menyebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tipes 2 dari Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah, selaku penyedia MBG, belum menyajikan menu sesuai standar gizi.

Dalam aduan yang dilampirkan dengan foto, menu MBG hanya berupa nasi, buah jeruk, keripik tempe, sayur selada dengan tomat, serta gorengan krispi dengan porsi minim.

Pada foto lainnya, menu MBG terlihat berisi nasi, tahu goreng, tiga butir anggur, susu, serta oseng kembang kol dengan wortel yang juga porsi minim.

"Mohon ditindaklanjuti untuk SPPG Tipes 2 dan sekolah-sekolah terkait. Katanya ada keterlambatan bahan baku, tapi kan nggak masuk akal," tulis Johan dalam laporannya di ULAS.

Baca juga: Daftar 56 Dapur MBG Dinonaktifkan Sementara oleh BGN usai 5.000 Lebih Siswa Keracunan

Menanggapi hal tersebut, pengurus Yayasan Ziyadatul Iman At Tamamiyah, Kukuh Waskito, menjelaskan bahwa kekurangan standar gizi menu MBG terjadi karena keterlambatan suplai daging ayam.

Menurut Kukuh, SPPG terpaksa mengganti menu dengan bahan yang tersedia untuk mencegah risiko keracunan akibat bakteri salmonella.

"Hari ini sebenarnya menunya ayam. Tapi karena suplai ada permasalahan, daging fresh yang dikirim begitu sampai di depot sudah bau semua. Jadi kita ganti semuanya," kata Kukuh saat dikonfirmasi, Selasa (30/9/2025).

Ia mengungkapkan, total 300 kilogram daging ayam terpaksa dibuang. Permasalahan terjadi karena distributor utama mengalami keterlambatan, sehingga pihaknya mencari alternatif dari UMKM daging ayam.

Namun, Kukuh menduga proses penyembelihan tidak sesuai standar sehingga daging cepat busuk.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved