Terkait Menteri Agama, FK3JT: NU Tidak Pernah Minta Jabatan
(FK3JT) menyayangkan pernyataan salah seorang fungsionaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terkesan lebih politik dari pada partai politik.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) menyayangkan pernyataan salah seorang fungsionaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terkesan lebih politik dari pada partai politik.
Pernyataan yang dimaksud berkaitan dengan penunjukan Menteri Agama, Fachrul Razi di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi yang bukan merupakan representasi dari NU.
“NU itu politiknya kebangsaan dan keummatan. Sejak negara ini didirikan, NU tidak pernah minta-minta jabatan,” kata Sekretaris FK3JT, Muhammad Maftuh (Gus Maftuh) melalui pernyataan tertulisnya di Surabaya, Sabtu (26/10/2019).
FK3JT justru mendukung langkah Presiden Jokowi yang menunjuk Fachrul Razi yang merupakan seorang purnawirawan jenderal yang agamawan.
Menurut Gus Maftuh, Menteri Agama mempunyai persoalan yang sangat mendasar di Indonesia yang harus diselesaikan yaitu radikalisme dan terorisme.
“Sehingga, diperlukan sosok menteri agama seperti Bapak Fachrul Razi. Apapun keputusan Bapak Presiden, saya yakin demi kesejahteraan rakyat Indonesia dan kedaulatan NKRI,” tegasnya.
• Bukan Kader NU, PWNU Jatim Pikir Dua Kali Undang Menteri Agama di Puncak Hari Santri
• PWNU Jatim Beber Alasan Tak Undang Menag di Puncak Acara Hari Santri
• Profil dan Foto-foto Putri Amelia Zahrama, Putri Pariwisata Indonesia 2016, Usia 23 Tahun
Seperti dikabarkan sebelumnya, PBNU mengaku banyak menerima kekecewaan dari sejumlah kiai atas penunjukan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Realitasnya banyak kiai dari berbagai daerah apalagi kiai kampung menyampaikan tentang pendapat tentang kementerian, tidak sedikit dari kiai yang mengungkapkan yang kami simpulkan dan tafsirkan sebagai bentuk kekecewaan. Andai kata bukan Kiai nadanya pasti protes," ucap Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, KH Robikin Emhas, Kamis (24/10/2019).
Namun begitu, secara umum PBNU memberikan ucapkan selamat kepada Jokowi-Maruf beserta menteri-menterinya.
"Semoga pemerintahan yang baru terbentuk, kehadirannya bisa dirasakan oleh rakyat, petani, nelayan, buruh, UMKM dan pelaku usaha serta seluruh elemen masyarakat," ucapnya.