Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Fakta Lain Bentrokan Berdarah di Surabaya, Keluarga Ungkap Kondisi Korban: Saya Masih Syok

Fakta Lain Bentrokan Penuh Darah di Surabaya, Keluarga Ungkap Kondisi Korban: Saya Masih Syok

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Istimewa
Ilustrasi- Fakta Lain Bentrokan Penuh Darah di Surabaya, Keluarga Ungkap Kondisi Korban: Saya Masih Syok 

Fakta Lain Bentrokan Penuh Darah di Surabaya, Keluarga Ungkap Kondisi Korban: Saya Masih Syok

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dua kelompok massa terlibat bentrok berdarah di frontage Jalan A Yani, minggu (27/10/2019).

Akibatnya, dua orang dari satu di antara kelompok massa tak diketahui identitasnya ini mengalami luka di bagian kepala.

Dan saat ini telah dirawat di IGD RS Bhayangkara Polda Jatim.

Menurut saksi mata petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya M Taufiqurrahman, sejak pukul 14.00 WIB kelompok massa berjumlah ratusan orang berkumpul di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Kantor Dinas Perikanan Jatim.

"Tadi saya lihat mereka kumpul di bawah jembatan penyeberangan itu, banyak orang ada polisi juga ngawasi," katanya pada TribunJatim.com, minggu (27/10/2019).

Pencuri Bermodus Ganjal Mesin ATM Diringkus Polisi di Surabaya, Beraksi Lintas Provinsi di Indonesia

Entah apa penyebabnya, ungkap Taufiqurrahman, massa mendadak berjalan secara berkerumun menyeberangi dua ruas jalan A Yani.

"Terus mereka jalan ke tengah jalan dan sempat buat kemacetan ya sekitar 10 menit," jelasnya.

Ia mengaku tak tahu pasti apa yang dilakukan oleh kerumunan massa itu karena dirinya memantau dari kejauhan.

"Saya enggak tahu apa sebabnya terus sekarang mereka bubar," terangnya.

Sementara itu, saksi lain, Petugas Linmas Kota Surabaya Erlan mengatakan, sekitar pukul 16.30 WIB kelompok massa yang sempat berkumpul di depan Kantor Dinas Perikanan Jatim itu mendadak berjalan menyeberang dua ruas Jalan A Yani yang mengarah ke Wonokromo.

Kelompok massa itu seakan sedang mengejar kelompok massa lain yang melintas di Jalan A Yani yang mengarah ke Waru, Sidoarjo.

"Pakai baju biasa. Sini kan menghalau-halau, kena di arah selatan," kata Erlan.

Erlan mengaku sempat melihat dua kelompok massa itu saling kejar-kejaran, ke arah waru, Sidoarjo,

"Kendaraan kabeh, jumlahnya lumayan terpisah, terus dikejar," jelasnya.

Aksi kejar-kejaran dua kelompok massa itu terjadi

Lalu, saksi mata lain mengatakan, kerumunan massa yang tampak mengenakan pakaian hitam memukul dua orang pria yang berboncengan menaiki motor honda GL-max.

"2 orang korban luka parah dibagian kepala," kata pria kaus polo hitam berlapis jaket yang enggan menyebutkan nama.

Dua orang itu bernama Dio Putra Pratama, warga Sedati, Sidoarjo. Dan Dedi, asal Ponorogo.

Dua orang itu dihajar oleh sekumpulan massa yang datang beriringan menaiki motor.

"Awalnya ada iring-iringan rombongan sepeda motor. Diduga keributan antar perguruan silat," terangnya.

Sepengetahuannya, iringan rombongan motor tersebut semula telah berkumpul di sekitar kawasan Tranffic Light dolog Jalan A Yani.

Dan puncaknya, terjadi baku pukul yang mengakibatkan dua orang laki-laki dibawa ke IGD RS Bhayangkara.

"Kejadian mulai dari lampu merah (kawasan Dolog sisi Utara) sampai di depan disini (Toko Avian) mungkin dua orang itu apesnya dipukul sama puluhan orang yang bawa motor," jelasnya.

Kabarnya, keduanya mengalami luka serius dibagian kepala.

Informasinya, mereka berdua mengalami luka akibat benturan benda tumpul dibagian kepala.

Dio saat ini telah menjalani perawatan.

Namun, korban lain, Dedi kabarnya hingga pukul 18.49 WIB tidak sadarkan diri.

KONDISI 2 Pria Surabaya Korban Bentrok 2 Kelompok Massa Mulai Siuman, Wajah Lebam & Ngaku Pusing

Kondisi kesehatan dua pria korban pengeroyokan 2 kelompok massa terlibat bentrok berangsur membaik.

Dio Putra Pratama, warga Sidoarjo, dan Dedi, warga Ponorogo, dikabarkan oleh pihak rekan dan keluarga telah dalam keadaan siuman.

Kondisi mereka berangsur stabil, saat ini masih terus berada dalam pengawasan dokter RS Bhayangkara Surabaya, sebelum akhirnya diperkenankan melanjutkan pemulihan kesehatan di kediamannya masing-masing.

Ayah Dio, Bambang mengaku, dirinya masih syok mendengar kabar bahwa anaknya menjadi korban pengeroyokan sekelompok massa.

Dirinya mengaku masih belum tahu pasti penyebab anaknya menjadi korban pengeroyokan tersebut.

Ia saat ini masih ingin berfokus pada kondisi kesehatan anaknya yang masih dirawat dan memasrahkan semuanya pada pihak kepolisian.

"Kalau kronologi lengkap ada di polisi aja mas. Saya jujur masih syok ini dengar kabar ini," katanya pada awakmedia di halaman parkir RS Bhayangkara Surabaya, minggu (27/10/2019).

Sementara itu, teman Dedi, Bimo (42) mengatakan, kondisi Dedi dan Dio terbilang stabil.

Kalau dilihat luka yang mereka dera, luka yang dialami Dio justru lebih parah ketimbang Dedi.

"Dio malah yang parah, kepalanya luka lalu wajahnya sisi kiri lebam," jelas pria berjaket putih itu.

Sedangkan Dedi, lanjut Bimo, mengalami luka luar seperti lebam pada bagian kepala, dan mengeluh merasakan pusing pada kepalanya.

"Malah Dedi merasa bersalah gak enak karena ngajak Dio," jelasnya.

Bimo mengaku tak mengetahui detail kronologi yang menimpa rekannya itu.

Namun yang ia tahu, Dedi yang saat itu berboncengan dengan Dio menaiki motor honda GL-max hendak pulang ke sebuah Toko Showroom kendaraan di kawasan Waru, Sidoarjo.

Karena selama ini Toko Showroom tersebut menjadi tempat kerja sekaligus tempat tinggal Dedi di Sidoarjo.

"Dio itu anak magang SMK di showroom tersebut tapi diajak Dedi lihat istigosah, mau pulang," katanya.

"Mereka itu mau pulang ke showroom eh malah kena cegat, kan memang diberhentikan semua tadi mobil-mobil juga dicegat," tambahnya.

Apalagi, ungkap Bimo, keduanya saat berboncengan berdua dan melintas di Jalan Frontage A Yani, Siwalankerto, tidak tergabung dalam iringan motor kelompok manapun.

Sejauh ini, lanjut Bimo, kondisi keduanya telah stabil, dan berangsur membaik.

"Sudah bisa bicara, cuma si Dedi tadi mengeluh pusing kepala," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved