Driver Online Semprot Parfum ke Wanita Hingga Pingsan Lalu Cabuli & Kabur, Berujung Sidang Tertutup
Driver Online Semprot Parfum ke Wanita Hingga Pingsan Lalu Cabuli & Kabur, Berujung Sidang Tertutup
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Sudarma Adi
Driver Online Semprot Parfum ke Wanita Hingga Pingsan Lalu Cabuli & Kabur, Berujung Sidang Tertutup
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Terdakwa Bambang Eko Setiawan harus jalani sidang tertutup dalam kasus dugaan perampasan dan pemerkosaan di Pengadilan Negeri Surabaya.
Persidangan yang digelar di ruang Garuda 1 tersebut, dipimpin oleh hakim Mashuri dan JPU Ni Made Sri Astri Utami dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya.
• Sosok Kapolri yang Dicopot Soeharto, Bermula Ungkap Perkosaan, Pesan Sang Ibu Bikin Tenang
• Suruh Pacarnya Bikin Laporan Palsu Tentang Perkosaan, Mahasiswa di Malang Kini Hilang
• VIRAL Surat Cinta Kakek-kakek ke Siswi SD Terkuak karena Kasus Perkosaan, Korban Takut Bertemu Aki
Dari pantauan di luar ruang persidangan, terlihat terdakwa menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi korban (RN), saksi pemilik mobil dan dilanjutkan dengan pemeriksaan terdakwa.
Setelah sidang, JPU Ni Made saat dikonfirmasi menyampaikan, saat menjalani pemeriksaan, korban mengaku memesan taksi online melalui aplikasi, dan mendapatkan driver online yakni terdakwa.
"Tadi korban bilang, setelah dijemput terdakwa, dia diajak muter-muter begitu. Lalu si terdakwa ini semprotkan parfum ke muka korban. Disemprot sebanyak 5 kali. Terus korban agak sesak nafas dan lemas kemudian diikat pakai lakban," terang JPU Made menirukan ucapan korban RN, Selasa, (29/10/2019).
Made menambahkan, setelah korban sudah tak berdaya, kedua ponsel milik korban kemudian dirampas. Pada persidangan barang bukti berupa Handphone tak ada, karena terdakwa sudah menjual ponsel yang lainnya.
Lebih lanjut, ketika giliran terdakwa menjalani pemeriksaan, Made mengatakan bahwa warga asal Sidoarjo yang berdomisili di Jalan Pucang Anom Gang Rukun Surabaya tersebut mengaku, awalnya hanya berniat mengambil HP korban.
"Karena nafsu melihat korban melalui spion tengah di dalam mobil, si terdakwa ini kemudian langsung melakukan pemerkosaan,"jelas Made.
Kemudian, masih menurut Made, usai melakukan pemerkosaan, terdakwa menurunkan korban di jalan Rajawali. Begitu turun dari taksi online dan menjadi korban, mahasiswi asal Malang ini lalu melaporkan kejadian tersebut ke petugas Kepolisian.
"Habis diperkosa, terdakwa diturunkan di Jalan Rajawali,"pungkas Made.
Atas perbuatannya, terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam dakwaan pertama yakni pasal 285 KUHP atau kedua pasal 286 KUHP, pasal 365 atau pasal 368 KUHP.
Untuk diketahui, terdakwa yang tinggal di Perum Graha Regency A-57 Sidoarjo tersebut melakukan aksinya kepada korban RN, pada Senin (4/3/2019) lalu. Ketika itu korban hendak pulang ke tempat tinggalnya di salah satu apartemen di kawasan Jalan Kalisari, Surabaya.
Korban diperkosa oleh terdakwa di dalam mobil di halaman ruko di daerah Merr Rungkut.
Setelah itu korban diturunkan di Jalan Perak Barat, dan terdakwa langsung pulang ke rumahnya di Sidoarjo. Melalui unit Jatanras Polrestabes Surabaya akhirnya petugas langsung melakukan pelacakan keberadaannya.
Terdakwa ditangkap oleh petugas di kediamannya, beberapa jam setelah aksi perampasan dan pemerkosaan tersebut.
Dihadapan penyidik, terdakwa mengakui perbuatannya, jika nekat memperkosa korban ketika melihat kemolekan tubuh korban.