Gabungkan Karakter Dewi Durga & Karakter Robot, Pelukis Magelang ini Sampaikan Ngeli Ning Ora Keli
Cipto Purnomo pun menyisipkan pesan tersebut dalam enam karya lukisnya yang sedang dipamerkan di Lobi Hotel Novotel Samator, Surabaya.
Penulis: Hefty Suud | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seiring berkembangnya zaman dan majunya teknologi, tidak meninggalkan tradisi pun kerap diwanti-wanti.
Pelukis asal Magelang, Jawa Tengah, Cipto Purnomo pun menyisipkan pesan tersebut dalam enam karya lukisnya yang sedang dipamerkan di Lobi Hotel Novotel Samator, Surabaya, Selasa (29/10/2019).
Enam karyanya tampak didominasi dengan karakter robot dan mesin. Ia pun menyisipan beberapa karakter tradisi, salah satunya Roro Jonggrang atau Dewi Durga dalam lukisan berjudul Back to Glory.
"Mesin dan robot-robot ini bagi saya sebenarnya simbol perkembangan zaman, kemajuan teknologi salah satunya. Nah karakter tradisi itu adalah simbol jati diri kita sebagai orang Indonesia," papar Cipto kepada TribunJatim.com, Selasa (29/10/2019).
• Gelaran Surabaya X Beauty 2019, Review Produk Kecantikan, Tak Boleh Sembarangan
Menyandingkan dua karakter tersebut dalam kanvas, Cipto mengaku punya pesan khusus, yaitu ngeli ning ora keli dalam bahasa Jawa.
Ungkapan dalam bahasa Jawa itu berarti boleh mengikuti arus, namun jangan terhanyut.
"Mengikuti perkembangan itu harus, tapi jangan hanyut sampai kehilangan jati diri. Kita ini sebagai orang Indonesia kan kental akan tradisi dan kebudayaan, nah ini adalah karakter kita, jangan ditinggalkan, apalagi dihapus," papar Cipto.
Gaya lukisannya yang surealis, memadukan simbol perkembangan zaman dan tradisi itu, diakuinya sudah dilakukan sejak 2009 lalu.
• Jatim Fair 2019, Mengintip Aksi Pelukis Tanpa Tangan Melukis Potret Gubernur Khofifah
Memiliki pengalaman menempuh pendidikan di STM Adipura Magelang, dikatakan Cipto malah menjadi karakteristiknya dalam berkarya.
Melanjutkan sekolah ke ISI Yogyakarta, pengalamannya di STM itu muncul secara visual dalam karya lukisnya, misal mesin dan alat transportasi.
Cipto pun kerap mengangkat beberapa ornamen bersejarah di sekitar tempat kelahirannya, Dusun Tangkilan, Magelang. Di daerah tersebut dikeliligi pegunungan dan terdapat banyak candi.