Antisipasi Musim Hujan, DKRTH Pemkot Surabaya Pangkas 8 Angsana di Mayjen Sungkono
Melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), Pemkot Surabaya mulai memangkas ranting-ranting pohon besar di sejumlah wilayah.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memasuki musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah bersiap-siap.
Melalui Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), Pemkot Surabaya mulai memangkas ranting-ranting pohon besar di sejumlah wilayah.
Wilayah yang pohon-pohonnya diranting adalah Mayjen Sungkono.
"Pagi ini jadwal perantingan Jalan Mayjen Sungkono, jalur tengah depan TVRI. Kami koordinasi dengan PMK menggunakan bronto skylift, karena pohonnya sangat tinggi," tutur Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau DKRTH, Rochim Yuliadi, Minggu (3/11/2019).
Ada delapan pohon angsana yang diranting mulai pagi hingga siang hari.
• Penjelasan Pemkot Surabaya Soal Menpora Tak Bisa Masuk Stadion Gelora Bung Tomo Saat Sidak
• Kalahkan Arema FC Putri, Persebaya Surabaya Putri Akhiri Penantian Panjang untuk Menang
Menurut Rochim Yuliadi, perantingan butuh waktu lama karena pohonnya besar dan tinggi sekali.
Ia pun menerjukan empat pasukan Kadaka, tiga skywalker dan satu bronto skylift.
"Kendala di lapangan adalah kondisi pohon yang batangnya sangat besar dan berdaun rindang, dengan ketinggian mencapai lebih dari 20 meter," jelasnya.
Maka dari itu, skywalker milik DKRTH tak mampu menjangkau, sehingga diperlukan bronto skylift Dinas Pemadam Kebakaran.
Tak hanya Mayjen Sungkono, DKRTH sudah berencana meranting pohon di enam rayon.
• Apresiasi Program Aisumaki, Wali Kota Tri Rismaharini Ajak Anak Surabaya Gemar Konsumsi Ikan
• Menpora Zainuddin Amali Kecewa Gagal Tinjau Gelora Bung Tomo Surabaya Karena Pintu Stadion Terkunci
"Untuk Surabaya, saya ada tujuh pasukan Kadaka yang khusus menangani perantingan di seluruh area di Kota Surabaya. Tujuh pasukan itu saja bagi menyebar di seluruh area rayon," ucapnya.
Rayon selanjutnya yang akan diranting adalah Ahmad Yani, Diponegoro, Raya Darmo, Nyamplungan, Tambang Boyo dan MERR Pandugo.
Selain kegiatan perantingan, DKRTH juga akan melakukan banyak hal selama musim hujan, seperti penanaman maupun pembibitan.
Musim hujan memang sangat bermanfaat bagi DKRTH.
• Jawaban Risma Saat Interupsi DPRD Surabaya Mafia Perizinan, Meradang & Sebut Jangan Percaya Fitnah
"Ini adalah musim dengan air yang melimpah membuat tanaman dapat tumbuh subur. Di Surabaya ini susah mendapatkan air segar pada musim kemarau," jelasnya.
Kondisi air tanah saat kemarau asin, sehingga susah bila ingin melakukan pembibitan dan penanaman.
"Karena keterbatasan air untuk penyiraman," pungkasnya. (Delya Octovie)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: