Nelayan Jatim Makin Sejahtera, Nilai Tukar Nelayan di Awal Oktober 2019 Naik, Simak Penjelasan BPS

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyatakan bahwa para nelayan di Jawa Timur semakin sejahtera sejak awal kuartal 4 tahun 2019, khususnya bulan Oktober.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, Teguh Pramono.

"Para nelayan di Jawa Timur pada Oktober 2019 kesejahteraannya semakin meningkat dari bulan sebelumnya," kata Teguh kepada TribunJatim.com, Senin (4/11/2019) di Kantor BPS Jawa Timur yang beralamat di Jalan Raya Kendang Sari, Surabaya.

• 3 Jam Pamer Ketangkasan Ungkap Kasus, Berikut Ini 4 Aspek yang Dinilai Juri Lomba Kemampuan Reskrim

Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur, Teguh Pramono menjelaskan, kesejahteraan nelayan yang semakin meningkat dapat dilihat dari Nilai Tukar Nelayan (NTN) di bulan Oktober 2019 yang mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen dari bulan sebelumnya yakni, pada bulan September 2019.

Nilai Tukar Nelayan atau NTN adalah alat ukur kesejahteraan yang diperoleh dari perbandingan besarnya harga yang diterima, dengan harga yang dibayarkan oleh nelayan.

"Jadi, Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Oktober 2019 naik 0,09 persen dari 128,52 di bulan September 2019 menjadi 128,63 di bulan Oktober 2019," ujarnya

Teguh Pramono melanjutkan, kenaikan Nilai Tukar Nelayan (NTN) ini disebabkan karena indeks harga yang dibayar nelayan turun sebesar 0,08 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) bulan Oktober 2019 terhadap bulan Desember 2018 (tahun kalender) naik sebesar 2,02 persen.

Adapun perkembangan Nilai Tukar Nelayan (NTN) bulan Oktober 2019 terhadap bulan Oktober 2018 (year-on-year) naik sebesar 0,38 persen.

• Bidik Konten Kreator, Pemesanan Terbanyak Oppo Reno2 dari Surabaya dan Jakarta

Teguh Pramono menuturkan, jika dilihat secara nasional, dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada bulan Oktober 2019, empat provinsi mengalami kenaikan Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan dua provinsi mengalami penurunan Nilai Tukar Nelayan (NTN) .

Kenaikan Nilai Tukar Nelayan (NTN) terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,40 persen, Provinsi Banten sebesar 0,20 persen, Provinsi Jawa Timur sebesar 0,09 persen, dan Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 0,02 persen.

"Adapun provinsi yang mengalami penurunan Nilai Tukar Nelayan (NTN) adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,30 persen, dan Provinsi Jawa Barat sebesar 0,82 persen," paparnya