Jurit Malam Siswi SMA di Tidung Berujung Pelecehan, Modus Jadi Kakak Kelas, Motifnya 'Ingin Kenalan'
Berikut fakta kasus pencabulan yang dialami seorang siswi SMA di Pulau Tidung. Pelaku bersembunyi di antara anak-anak SMA yang sedang jurit malam.
Bahkan dari pengakuan pelaku, ia sempat ditendang oleh korban hingga terjatuh.
Namun, Suprapto kembali bangkit dan membekap mulut NA.
Saat bekapan kedua itu, NA menggigit tangan Suprapto.
• PENGAKUAN Pelaku Rudapaksa Remaja Putri, Isyarat Kedipan Lampu Senter Tanda Hasrat Tersalurkan
"Gigi korban sampai lepas karena mengigit tangan tersangka," ucap Sandy.
Wajah korban juga sempat dicakar, sehingga korban makin memberontak dan mencoba kabur.
Akhirnya, korban berhasil kabur setelah menggigit telapak tangan kanan pelaku.
Karena terlalu kencang menggigit pelaku, gigi korban sampai tanggal.
"Korban berontak keras dan teriak sampai korban dicakar, juga giginya lepas karena gigit tangan tersangka. Di situ titiknya," kata Sandy di Kantor Kepulauan Seribu, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (5/11/2019), dikutip dari Tribun Jakarta.

4. Pengakuan Pelaku
Kepada wartawan, Suprapto mengaku tidak ada niat untuk melecehkan ataupun sampai memperkosa korban.
"Dia teriak, saya panik saya bekap mulutnya. Saya enggak merasa ada nafsu, saya mau kenalan aja," tutur Suprapto.
Ia juga mengaku tidak dalam pengaruh alkohol ataupun narkoba saat melancarkan aksinya tersebut.
Sementara itu, Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan AKP Jupriono mengungkapkan bahwa Suprapto sedang berhubungan jarak jauh dengan istrinya.
"(Pelaku) sudah berkeluarga, dan kebetulan masih pengantin baru. Hanya saja istrinya ada di kampung, di Pekalongan," kata Jupriono, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Jupriono mengatakan Suprapto sudah seminggu berada di Pulau Tidung.
Ia tinggal di sana lantaran ikut mengerjakan penampungan bak air tersebut.
Saat sedang bekerja di sana, tersangka melihat korbannya sedang ada kegiatan sekolah bersama rekan-rekannya di pulau itu.
• Kasus Pencabulan Sesama Jenis di Tulungagung, Para Korban Punya Masalah Pengasuhan Orang Tua