Diduga Keracunan Nasi Kenduri, Puluhan Warga Perak Jombang Muntaber dan Dilarikan ke Puskesmas
Puluhan warga Dusun Bangilan, Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Jombang, mengalami muntah dan berak (muntaber), Jumat (8/11/2019) malam.
Penulis: Sutono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Puluhan warga Dusun Bangilan, Desa Kalangsemanding, Kecamatan Perak, Jombang, mengalami muntah dan berak (muntaber), Jumat (8/11/2019) malam.
Diduga kejadian ini akibat merekan menyantap nasi kenduri dari rumah Hendro, warga setempat.
Hingga Sabtu (9/11/2019) sore, masih ada sedikitinya delapan warga yang dirawat di Puskemas Perak dan tempat praktik dokter.
Kapolsek Perak, AKP Untung Sugiarto mengatakan, tercatat ada 35 orang yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut.
Begitu mengalami gejala muntaber dan berkelanjutan dan muntaber cukup berat, mereka dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapat pertolongan medis.
Sedangkan warga yang mengalami muntaber ringan tak berkelanjutan, dirawat keluarga masing-masing di rumah.
• Polisi Gerebek dan Bakar Arena Judi Ayam di Jombang, Para Penjudi Kabur
• Pemilihan Duta ISNU Jawa Timur Diikuti Ratusan Pemuda dari Pelosok Jatim
• Resmi Dibuka, RM Bensunda Ruben & Jordi Onsu Usung Konsep Menu Makan Murmer dan Tempat Nyaman
"Dari jumlah tersebut delapan orang masih menjalani perawatan medis. Rinciannya, lima orang di Puskesmas Perak dan tiga orang di tempat praktik dokter Eko," ujar Kapolsek AKP Untung Sugiarton kepada surya.co.id, Sabtu (9/11/2019).
Untung menjelaskan, kejadian bermula saat warga mendapat undangan kenduri berupa tahlilan di rumah Hendro, warga setempat.
Usai acara, sekitar 80 orang undangan mendapat nasi kenduri untuk dibawa pulang.
Warga pun menyantap nasi kenduri tersebut, bersama keluarga di rumah masing-masing.
Namun beberapa saat setelah menyantap nasi tersebut, mereka mengalami gejala muntah dan diare.
Oleh keluarga masing-masing, mereka yang kondisinya cukup berat, dibawa ke Puskesmas Perak dan klinik dokter Eko.
"Korena kondisi membaik setelah mendapatkan penanganan medis, sebagian besar hanya mendapatkan rawat jalan. Mereka diperbolehkan pulang dari Puskesmas," pungkasnya.
Hanya tinggal delapan orang masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Perak.
Mereka terlihat terbaring lemah di ruang rawat inap Puskesmas setempat, usai mengalami muntah-muntah dan diare secara terus-menerus.