Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pelanggar Lalu Lintas Cenderung menurun di Operasi Zebra Semeru 2019 dari Tahun Sebelumnya

Operasi Zebra Semeru 2019 yang digelar selama 14 hari sejak 23 Oktober hingga 5 November di Surabaya mencatat sebanyak 29.334 penindakan

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Firman Rachmanudin
Operasi Zebra Semeru 2019 yang Dilakukan Oleh Satlantas Polrestabes Surabaya sudah menjaring puluhan ribu pelanggar. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Operasi Zebra Semeru 2019 yang digelar selama 14 hari sejak 23 Oktober hingga 5 November di Surabaya mencatat sebanyak 29.334 penindakan baik berupa tilang ataupun teguran.

Angka itu menurun sekitar 18 persen dari jumlah pelanggar dalam operasi yang sama di tahun 2018 lalu yang mencapai 35.875 penindakan.

"Ada penurunan angka sekitar 6 ribuan jumlah penindakan dari tahun sebelumnya," beber Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Teddy Candra, Sabtu (9/11/2019).

Penurunan angka pelanggaran itu disebut Teddy sebagai salah satu indikator upaya pencegahan oleh pihaknya berhasil.

Setidaknya,masyarakat jauh lebih peduli terhadap keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di jalan.

"Angka ini memang masih sangat tinggi, namun dengan upaya pendekatan preemtif dan preventif (pencegahan) kami harap pelan-pelan mengurangi jumlah pelanggaran di Surabaya," tambah Kompol Teddy Candra kepada Tribunjatim.com.

Jumlah kendaraan yang terlibat pelanggaran masih tetap di dominasi kendaraan roda dua. Hal tersebut sejalan dengan jumlah kepemilikan kendaraan roda dua yang ada di masyarakat.

Operasi Zebra Semeru 2019 Surabaya, 9600 Pelajar Ditilang, Jadi yang Paling Banyak

Mencicipi Nasi Cicak Panggang, Kadal Terbang, hingga Kuda Laut, Kuliner yang Ekstrem di Asia

Arus Balik Libur Maulid Nabi Muhammad di Terminal Purabaya Diprediksi Besok Sore

"Per hari saja ratusan motor baru keluar dari dealer. Tentu ini sejalan dengan jumlah pelanggar yang menggunakan kendaraan roda dua. Kalau di tahun ini sekitar 24.740 kendaraan roda dua, tahun lalu itu sekitar 28.683, ada penurunan sekiyar 17 persen sekitar 4 ribuan," ungkap Kompol Teddy Candra kepada Tribunjatim.com.

Lebih lanjut, data polisi mencatat angka paling banyak pelanggar lalu lintas dicatatkan oleh pelajar atau anak-anak di bawah umur.

Jumlahnya mencapai 9.603 pelanggar, disusul karyawan swasta yang mencapai 8.225 pelanggar sisanya terbagi dalam kategori profesi lain seperti PNS, sopir dan yang tidak bekerja.

Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Teddy Candra menyebut jika jumlah pelanggar lalu lintas di jalanan Surabaya masih di dominasi oleh pelajar dari tahun ke tahun.

"Kami tak bosan mengimbau kepada para orang tua agar tidak memfasilitasi para pelajar yang belum memiliki SIM untuk berkendara di jalanan. Itu sangat berbahaya,"kata Teddy, Sabtu (9/11/2019).

Dari rentang usia pelanggar jumlah usia 0 - 20 tahun mencatatkan angka pelanggaran sebesar 9.033. Kebanyakan, pelanggar anak-anak ini dikarenakan tak memiliki SIM atau tidak melengkapi standar kendaraan saat berlalu lintas.

"Pertama jelas karena tidak punya SIM karena belum cukup umur. Ada juga yang berkendara itu tidak dilengkapi helm, kemudian motor tidak standar dan bebrapa melawan arus juga. Ini bahaya kalau tidak ada kesadaran bersama terutama dari lingkungan rumah dan sekolah," tambahnya.

Kedepan, Satlantas Polrestabes Surabaya akan melakukan upaya sosialisasi ke sekolah-sekolah di tingkat SMP maupun SMA untuk memberikan edukasi kepada pelajar dan guru agar lebih bijak dalam memberikan aturan bagi para pelajar yang belum memiliki SIM untuk tidak membawa kendaraan bermotor.

"Ini merupakan tanggung jawab bersama, mereka adalah anak-anak kita dan polisi hanya bisa lakukan penindakan sebagai upaya untuk mengingatkan. Kalau terus berulang berarti ada yang harus bersama-sama memperhatikan anak-anak ini. Baik itu orang tua ataupun sekolah," tandasnya. (Firman/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved