Bawa Celurit, Dua Warga Sumenep Tebas Kotak Suara Pilkades Serentak Diringkus Polisi
Murahwan (55) dan Halim (60) nekat menebaskan celurit ke kotak suara di TPS saat pelaksanaan Pilkades Serentak.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Polres Sumenep menangkap Murahwan (55) dan Halim (60), warga Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.
Penangkapan Murahwan dan Halim dilakukan setelah terjadinya kericuhan pada Pilkades Serentak di Desa Aeng Tong-tong pada Kamis (7/11/2019).
Murahwan dan Halim membawa senjata tajam jenis celurit saat Pilkades Serentak.
Murahwan dan Halim menebaskan celurit itu ke kotak suara Pilkades Serentak di TPS setempat pukul 15.20 WIB.
"Keduanya (Murahwan dan Halim) ini dilaporkan oleh saudara Hermanto (49) warga setempat dan saat ini sudah ditangkap oleh anggota kami," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas. Sabtu (09/11/2019).
• Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjang Bojonegoro, Pohon Bertumbangan dan Rusak Fasilitas Umum
Sebab kata mantan Kapolsek Kota Sumenep ini, kedua warga ini melakukan tindak pidana pengancaman, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 335 ayat (1) Ke 1 dan Pasal 406 ayat (1), KUH Pidana.
Sebelum ditangkap katanya, berawal pada pukul 15.20 WIB saat proses penghitungan hasil pemungutan suara untuk kotak suara Dusun Gendis berlangsung dan tiba tiba datang saudara Murahwan dengan membawa celurit.
"Saat itu saudara ini datang membawa celurit lalu masuk kedalam TPS dan langsung menebaskan celuritnya ke Kotak Suara Dusun Gendis, sehingga penghitungan berbenti, dan orang yang ada didekat kotak tersebut menyingkir," paparnya.
AKP Widiarti Sutioningtyas mengatakan, Muhrawan bilang sambil mengacungkan celuritnya, "Saya ditipu pak," suaranya Murahwan.
• Pemkot Surabaya Bakal Tingkatkan Kesempatan Beasiswa Pendidikan hingga Perguruan Tinggi
Sehingga, Sabar dan Imam, warga ini bersama pihak kepolisian mengamankan Murahwan untuk dibawa keluar TPS.
AKP Widiarti Sutioningtyas menjelaskan, saudara Halim (terlapor ke 2) yang juga berada didalam TPS bilang sambil menunjuk nunjuk tangan nya ke arah warga yang ada di sekitar TPS.
"Kalau sampai kalah, kampung Endana tidak akan aman dan saya musuhnya," kata Widiarti menirukan saudara Halim (terlapor).
Sehingga dari kejadian tersebut, warga Dusun Endana merasa ketakutan, karena kedua pengancam ini terlapor (Murahwan dan Halim) merupakan tim sukses dari calon Nomer 2 yang mana sewaktu proses penghitungan, hasil sementara diunggulkan oleh Calon Nomer 1.
"Dari kejadian tersebut warga Dusun Endana merasa ketakutan dengan adanya kejadian tersebut, karena hasil akhir penghitungan calon Nomer 2 kalah, dan kotak suara untuk Dusun Gendis rusak," ungkapnya.
Saksi mata dalam kejadian ini, diantaranya Junaidi dan Wawan yang sama - sama warga setempad dan Fathor Rahman, dari Desa Palongan, Kecatan Bluto, Sumenep.
• CRF150L X-pedition East Java Seri 2, MPM Jatim Ajak Peserta Rider Trabas Gunung Kawi & Gunung Kelud